Kata Mutiara

Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu

Sabtu, 23 Mei 2015

Persiapan Pra Muktamar




Persiapan Pra Muktamar
Unismuh, Panitia bidang Syiar, Humas dan Dokumentasi melakukan workshop persiapan Pra Muktamar, Asnawin Aminuddin sebagai pemateri mrngatakan bahwa Panitia di bidang media merupakan ujung tombak suksesnya Muktamar Muhammadiyah yang akan berlangsung bulan Agustus mendatang,” ungkapnya. Kegiatan ini berlangsung Sabtu (23/05/15) di Gedung Iqra Lantai 2 Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pelatihan ini diikuti peserta sebanyak 1006 orang untuk dapat menyuksesekan Muktamar mendatang dan akan dibagi berbagai titik  di yang telah ditentukan oleh Redaktur media. Pelatihan ini dilakukan sebagai langkah awal bagi peserta yang belum mengetahui mekanisme jalannya reportase di lapangan nanti. Sehingga untuk mengantisipasi itu maka salah satu cara untuk memperdalam ilmu jurnalistik untuk dapat melaksanakan tugasnya masing-masing.
Dalam pelatihan tersebut Mahendra juga menyebutkan mengenai mekanisme penulisan  dengan empat langkah dalam penulisan berita yakni isu, angka, tokoh dan tempat. Ia juga menambahkan dari empat tersebut bisa juga dengan kondisi yang ada pada saat peliputan dilakukan. (Sandi)

Keberislaman tidak sekedar semangat



Keberislaman tidak sekedar semangat

Oleh : Prof.Dr.KH. Muh. Ghalib, MA
Salah satu hal yang terpenting di dalam memahami Al-Qur’an adalah dengan mengetahui kaidah-kaidah Al-Qur’an di antaranya adalah memahami Al-Qur’an dengan riwayat Rasulullah saw. Nabi memiliki kewenangan menafsirkan Al-Qur’an(kebenaran mutlak). Sehingga sebagai wujud  daripada kecintaan Nabi saw dengan mengikuti segala apa yang telah dijelaskan oleh di dalam firmannya, “Katakanlah : (Muhammad) jika kamu mencinta Allah maka ikutilah Aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.(QS. 3:31).

Kemudian di Al-Furqan ayat 52, Allah swt berfirman “Maka, janganlah engkau taati orang-orang kafir dan berjuanglah terhadap mereka dengannya (Al-Qur’an) dengan (semangat) perjuangan yang besar.” Jadi, jihad besar dan penuh dengan perjuangan yang dilakukan oleh Rasulullah saw itu ketika berada di Makkah sebab yang dihadapinya adalah orang-orang kafir Quraisy terutama menyangkut masalah aqidah dan dan akhlaq. Kemudian jihad itu jangan sekali diidentikkan dengan perang tetapi perang itu bagian terkeci dari jihad.

Dalam menjalani kehidupan di dunia ini keberislaman itu tidak sekedar semangat tetapi bagaimana kita bisa mengamalkan Al-Qur’an.

 Wallahu A'lam

Editor : Sandi