Kata Mutiara

Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu

Senin, 11 September 2017

GORESAN PELANGI



 
Sandi Ibnu Syam (Ketum PD IPM Jeneponto)
Air mata adalah anugrah Allah yang harus kita syukuri. Ia adalah sesuatu yang dapat membersihkan mata dari debu yang msuk ke dalam mata melalui polusi yang terbang seperti kupu-kupu yang elok di pandang. Air mata lahir karena rasa cinta yang begitu dalam bagi siapa saja yang menerpanya. Dan rasa cinta itu yang membuatnya menjadi lebih tenang dan damai. Aku salah satunya sering mengeluarkan air mata semasa anak-anak sehingga orang di sekitar mengatakan bahwa Aku anak yang cengeng. Itulah salah satu caraku menepis rasa sedih, senang, marah, bahagia. Lalu bagaimana dengan hujan. Ya, hujan juga adalah anugrah yang Allah turunkan ke bumi untuk memberikan arti kehidupan kepada manusia dan banyak ayat dalam Al-Qur’an yang membahas tentang hujan. 

Hujan memberikan arti yang begitu banyak bagi manusia. Tumbuhan bisa hidup kembali karena hujan. Tanah yang kering kerontang kembali subur sebab hujan yang turun dari langit. Tentunya sebelum ada hujan turun akan ada banyak petir yang menggelegar yang memberikan rasa takut dan harapan kepada manusia itu sendiri. Petir pertanda akan ada hujan yang akan menghidupkan bumi yang sebelumnya tandus. Hujan memberikan rasa kebahagiaan kepada setiap orang baik kepada petani atau siapa saja. Hujan adalah hasil dari siklus kehidupan dunia ini yang Allah telah mengaturnya. 

Namun, hujan juga akan memberikan malah petaka bagi manusia yang kurang bersyukur. Coba kita tengok bagi mereka yang menebang pohon secara sembarangan otomatis akan menjadi dampak terjadinya lonsor dan bencana alam lainnya. Tentu sangat merugi bagi mereka yang melalaikan pertolongan Allah yang diberikan kepadanya. Hampir saat-saat ini kita temukan alam terasa gersang dan panas akibat ulah tangan manusia yang tak mampu menjaga alam dengan baik. Mereka mementingkan diri mereka sendiri. Mereka mengeksploitasi hutan menjadi sesuatu yang berbeda yang merusak tatanan kehidupan hutan terutama tumbuh-tumbuhan yang hidup di dalamnya.
Sahabatku, mari sejenak kita merenung dalam kesunyian. Merenung dalam memikirkan apa-apa yang harus kita akan lakkukan untuk IPM tercinta. Aku sendiri tak bisa berbuat apa-apa tanpa kalian sahabatku. Kesebut kalian sebagai sahabat sebab harapanku kalian ingin berjuang dengan rasa cinta dan sayang serta punya kepedulian yang tinggi terhadap ikatan tercinta. Perlu sahabat ketahui bahwa mudah-mudahan sahabatku tetap setia menjadi orang-orang yang senantiasa istiqamah dalam berjuang dan rela ikhlas dan tulus untuk membangkitkan IPM kedepan. Aku sendiri terkadang ingin berteriak dengan lantang, “kawan-kawan mari kita berjuang bersama untuk membangkitkan IPM kembali seperti sediakala, IPM JAYA”.

Hari ini, aku merasakan banyak hujan yang mengalir di pipiku. Aku tak tahu juga hujan ini mengalir deras dan membuatku mataku kemerah-merahan seperti matahari terbenam di senja hari. Boleh jadi, Aku merasakan hal yang sangat mendalam bagaimana IPM ke depan. Apalagi sahabatku, IPM saat ini hampir ruhnya hilang ditelan masa. Sahabatku, ketahuilah Aku merasakan sesuatu yang membuat diriku tak tentu arah. Aku tidak tahu harus berbuat apa terhadap IPM. Sahabatku, temani Aku disini. Jangan membuat Aku berjuang sendiri. Aku tak bisa tanpa kalian. Jujur, Aku saat ini dilema dalam berIPM. Mengapa demikian? Banyak hal, Aku sendiri adalah anak tertua dari empat bersaudara. Yang mempunyai tanggung jawab yang tidak sedikit. Aku saat ini juga telah mengabdi di salah satu Panti Asuhan Aisyiyah, Aku juga telah mengajar di tiga sekolah. Nah, yang jadi pertanyaan adalah bagaimana caraku membagi waktu. Inilah yang harus Aku pecahkan sendiri bersama dengan sahabatku sekalian. Memang Aku tahu sahabatku. Kalian banyak juga mempunyai kesibukan masing-masing. Baik itu kuliah, membantu orang tua di kebun, belajar, dan lainnya. Namun, satu permohonanku kepada sahabat-sahabat tercintaku. luangkan waktu walau hanya beberapa jama saja untuk IPM. Aku tak meminta banyak mari kita saling merangkul dan tetap bersatu serta berbagi rasa cinta dan kasih untuk IPM. 

Ada saatnya hujan tak selamanya turun ke bumi untuk memberikan kesejukan dan membuat tanaman yang tadinya lembab suatu saat akan menjadi layu dan akhirnya akan mati ditelan masa. Namun, satu hal yang pasti ketika hujan telah terhenti ada pelangi indah seperti goresan pena yang melintang di angkasa. Ya, pelangi yang datang bukan datang begitu saja tetapi ia banyak meleawti rintangan ada petir, hujan, bahkan badai yang menghantam tetapi setelah semua itu ia datang dengan keindahan yang tiada taranya. Pelangi juga adalah salah satu anugrah Allah yang lain yang diberikan kepada makhluk-Nya.
Sahabatku, jangan pernah berkata untuk berhenti berjuang. Sebab hidup ini adalah pilihan dan pilihan itu akan kita perjuangkan hingga raga ini tak bergerak lagi. Aku dan sahabat-sahabatku sekalian menjadi sesosok yang berbeda dari yang lainnya menjadi sesuatu yang unik dipandang dan penuh dengan pelangi-pelangi indah yang dituju oleh mata siapa saja.

Perlu sahabat-sahabatku ketahui bahwa terkadang Aku dilanda rasa tidak ikhlas dalam berjuang. Aku bahkan jatuh dan mencoba bangkit lagi. Aku terseok-seok meniti jalan ini. Amanah ini berat sekali Aku rasakan. Aku hanya berbagi dengan sahabat-sahabatku sekalian. Terkadang ada mutiara indah jatuh melewati bintang-bintang kecil di raut wajahku. Aku biarkan ia mengalir dengan lembut dan merasakan aliran itu dengan luapan emosi yang mendalam. Alirannya semakin deras hingga akhirnya berhenti dan tak mengalir lagi. Sebab telah Aku tutup dengan jari manisku. Kemudian Aku merasa nyaman dan tenang serta lega alirannya telah terhenti dan aliran-alirannya jatuh ke dalam tanah dan meresap menjadikan tanah tersebut lembab. 

Kini, goresan pelangi dilangit terlihat indah dipandang dengan kesyukuran yang tinggi kepada Allah yang telah menganugrahkan pelangi kepada makhluknya. Goresan pelangi masih tetap bersinar memancarkan cahaya kehidupannya. Meski waktunya hanya beberapa saat saja namun kehadirannya sangat dirindukan bagi siapa saja. Keelokannya, mengalahkan segalanya hati yang sedih akan bahagia, hati yang lesu akan bersemangat dengan hanya memandang sekilas. Akankah ia akan kembali dengan perasaan yang sama. Mudah.mudahan. Ada cinta saat Aku membaca sebuah buku yang berjudul “Pelangi Bertasbih di SMA” salah satu penulisnya adalah Riska Asmasari dengan dengan judul tulisan “Sembilu dibalik Kesabaran”. Membaca adalah suatu jendela ilmu dalam menggapai ridha-Nya. Goresan pelangi akan terus ada dengan diiringi goresan pena yang asyik menari di atas pusara kertas yang berwarna putih. 

Teruslah memancarkan sinar yang menjadikan cerah dan mencerahkan dengan kelembutan sinarmu yang sangat indah. Tak akan pernah tergantikan dengan yang lainnya. Engkau akan selalu dirindukan oleh setiap orang. Engkau hadir setelah melalui beberapa rintangan. Adanya gemuruh petir yang membuat orang ketakutan, adanya hujan yang membasahi bumi. Lalu engkau hadir saat orang lain penh dengan ketakutan dan basah oleh air hujan. Kehadiranmu membuat mereka tersenyum membawa harapan yang sangat mereka harapkan. Hadirlah disetiap mereka yang dirundung pilu dan pupusnya harapan. Engkau bagai obat yang menyembung bagi yang sakit.