Kata Mutiara

Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu

Sabtu, 13 April 2019

HAKIKAT DARI SEBUAH HUKUM


            Menurut orang-orang Cina, “hukum” sama seperti air mengalir. Kenapa begitu?” Tanya Mamay sambil terus menunjukkan aksara Cina di telapak tangannya. Anak-anak berdiskusi lagi. Kali ini, tak seorang pun serta-merta memberikan jawaban. Mamay memandang Temujin. Itu adalah semacam isyarat untuk member tahu Temujin bahwa Mamay menantikan jawabannya.
Temujin membuka mulut.
“Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, bukan?”
“Lalu?”
“Menurutku hukum sama seperti itu. Hukum juga mengalir ke bawah.”
“Kenapa begitu?”
“Hukum mengalir ke bawah seperti air, ia memengaruhi orang-orang di bawah. Jadi hukum dibuat oleh orang-orang di atas untuk mengendalikan dan mengatur orang-orang di bawah.”
Mamay jadi bersemangat.Jawaban tersebut luar biasa. jawaban tersebut sama atau sangat mendekati alas an orang-orang Cina membuat aksara itu berdasarkan filosofi mereka bahwa hukum seperti air mengalir.
“Menurutku begini.”
Kali Jamuka tampil ke depan. Mamay memperhatikannya.
“Sungai berkelok-kelok dalam perjalanan ke muara, bukan? Itu karena sungai menghindari pengunungan atau batu besar. Menurutku itu artinya hukum tidak bisa mengalahkan orang kuat atau berkuasa, hanya menghindari mereka.”
Mamay terperanjat satu kali lagi. Dua anak laki-laki tersebut tanpa kesulitan memberikan jawaban yang bahkan tidak dapat dipikirkan orang dewasa dengan gampang. Mamay memandang Jamuka beberapa saat dengan teramat takjub. Dia memiliki wajah dan hidung yang seimbang, bibir yang terkatup rapat, serta dua mata yang berkilau cemerlang. Naun, penampilan keseleuruhannya tidaklah sekuat Temujin, pikir Mamay, mungkin karena kulitnya yang berwarna terang.
Mamay merasakan kebahagiaan dalam sanubarinya. Rasanya seperti ketika kita berbicara kepada seorang teman yang memahami dan berkomunikasi sangat baik dengan diri kita.Anak-anak lelaki berkumpul setiap malam di yurt Mamay dan berbincang-bincang. Anak-anak tersebut haus akan cerita mengenai misteri alam dan kehidupan, cerita mengenai negeri-negeri ganjil yang jauh di balik cakrawala. Mamay adalah orang yang tepat untuk meredakan dahaga mereka.
Sumber : Sam Djang, Sang Penakluk Genghis Khan, hal. 119 - 120

Jika berkenan silahkan lihat tulisan saya yang lainnya disini dan disini

Jumat, 12 April 2019

Laporan Kegiatan RTL


LAPORAN KEGIATAN RENCANA TINDAK LANJUT
PEMANFAATAN TIK DALAM PEMBELAJARAN





OLEH :
SANDI, S.PD.I







BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI
SULAWESI SELATAN
2019

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk kepada kita semua. Tidaklah akan selesai segala urusan dan usaha seseorang melainkan telah mendapatkan petunjuk dan pertolongan Allah swt. Salam dan shalawat tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, sang revolusioner sejati dan Rasul akhir zaman yang telah membimbing dan mengarahkan umatnya kepada jalan kebenaran Ilahi yang benar.
Dengan izin Allah swt, penulis dapat menyelesaikan RTL ini, sebagai tugas dalam Pendidikan dan Pelatihan Subtantif Teknologi Informasi (TIK) Guru Pondok Pesantren. Semoga tugas dapat menjadi sebagai bahan informasi tambahan. Kritik dan saran penulis sangat harapkan demi perbaikan dalam tugas RTL ini.

10 April 2019
Penyusun
Sandi, S.Pd.I





DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia, tanpa terkecuali dalam bidang pendidikan. Kecenderuan penggunaan simbol “e” yang diartikan sebagai elektronik, sudah mulai banyak bermunculan dan diaplikasikan di hampir semua bidang. sebut saja e-education, e-government, e-learning dan lain sebagainya, peran serta guru dalam mengaplikasikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara lebih tepat guna amat sangat diperlukan guna lebih memberikan gambaran kepada para generasi muda mengenai pemanfaatan teknologi secara lebih tepat dan lebih bermanfaat.
Pesatnya kemajuan teknologi tidak bisa dipungkiri semakin memanjakan manusia, contohnya dalam hal berkomunikasi. Interaksi yang terjadi dengan adanya bantuan teknologi menjadi semakin mudah dan beragam. Teknologi yang dimaksud antara lain dan yang sekarang sedang marak bahkan menjadi fenomena adalah website, blog, micro blogging site, electronic mail (e-mail), Yahoo Messenger (YM), Google talk (Gtalk), serta yang sekarang sedang menjadi primadona di semua kalangan adalah jejaring sosial.
Degeng (2004) melihat kualitas pembelajaran dari dua segi yaitu segi proses dan hasil pembelajaran. sedangkan upaya untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran mengarah kepada munculnya prakarsa baik dari peserta didik maupun tenaga pendidik.
Oleh karena itu, pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Balebo sangat diperlukan disebabkan masih minimnya pemanfaatan TIK ini sebagai salah satu proses media pembelajaran pada kegiatan proses belajar mengajar bagi setiap guru.


B.     Fokus Masalah

Fokus masalah dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Balebo adalah  : Apa Manfaat TIK dalam pembelajaran di Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Balebo

C.    Tujuan RTL

Untuk mengetahui manfaat TIK dalam pembelajaran di pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Balebo

D.    Ruang Lingkup

RTL ini mempunyai ruang lingkup antara lain semua komponen Pesantren dalam pemanfaatan TIK dalam pembelajaran baik itu santri, guru termasuk pimpinan pondok pesantren.













BAB II PEMBAHASAN

A.    Kondisi Nyata Di Lapangan

Pemanfaatan TIK dalam proses belajar mengajar bagi sebagian besar guru di Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Balebo masih sangat kurang sehingga perlu disosialisasikan betapa pentingnya TIK dalam pembelajaran. Namun, yang menjadi kendala juga adalah memang SDM yang belum memadai, apalagi ditinjau dari penerapan TIK ini belum optimal dalam pelaksanaannya.
Tentu semua itu perlu inovasi-inovasi dalam pemanfaatan TIK ini bagi pesantren dalam peingkatan kapasitas dan kapabilitas agar mampu berkualitas dalam memajukan pesantren.
 Selain SDM yang kurang memadai, yang menjadi perhatian penting bagi pesantren adalah masih minimnya SDA. Baik itu computer maupun laptop sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran TIK yang kurang sehingga perlu penambahan dan pemberdayaan pengelolaannya.
Di Samping SDM dan SDA kurang memadai tak luput juga jaringan sebagai komponen penting dalam pengelolaan dan pembedayaan TIK dalam proses pembelajaran.

B.     Kondisi Ideal

Kurikulum yang sudah dikembangkan saat ini oleh sekolah-sekolah dituntut untuk merubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning).
Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia masa depan anak yang harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar (thinking and learning skils). Kecakapan-kecakapan tersebut diantaranya adalah kecakapan memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking), kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi.
Semua kecakapan ini bisa dimiliki oleh siswa apabila guru mampu mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berisi aktivitas-aktivitas yang menantang siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan yang mendorong siswa untuk bekerja sama dan berkomunikasi harus tampak dalam setiap rencana pembelajaran yang dikembangkan.
Selain pendekatan pembelajaran, siswa pun harus diberi kesempatan untuk mengembangkan kecakapannya dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah suatu kemampuan untuk menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran untuk mencapai kecakapan berpikir dan belajar siswa.
Kegiatan-kegiatan yang harus disiapkan oleh guru adalah kegiatan yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan teknologi komputer untuk melatih keterampilan berpikir kritis dalam memecahkan masalah melalui kolaborasi dan komunikasi dengan teman sejawat, guru-guru, ahli atau orang lain yang memiliki minat yang sama.

C.    Pendekatan dan Metode

Pendekatan kualitatif dan metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi

D.    Pembahasan Hasil Studi di Lapangan

Hasil Studi di lapangan karena keterbatasan sumber daya keuangan,  atau kurangnya infrastruktur dasar lainnya, belum dapat mulai memperkenalkan TIK di madrasah. Selain itu, SDM yang kurang memadai, yang menjadi perhatian penting bagi pesantren adalah masih minimnya SDA. Baik itu computer maupun laptop sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran TIK yang kurang sehingga perlu penambahan dan pemberdayaan pengelolaannya.


BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari uraian singkat di atas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran sangat penting untuk diaplikasikan dalam proses belajar mengajar dan mengeksplor pemanfaatan TIK dalam penerapannya.
TIK juga dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan teknologi komputer untuk melatih keterampilan berpikir kritis dalam memecahkan masalah melalui kolaborasi dan komunikasi dengan teman sejawat, guru-guru, ahli atau orang lain yang memiliki minat yang sama.

B.     Saran

Saran yang dapat saya sampaikan semoga RTL ini berguna bagi pembaca,khususnya para guru, sehingga dapat menambah wawasannya dalam pemanfaatan TIK dalam pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA








Minggu, 24 Juni 2018

EKSISTENSI DAN PERAN PELAJAR DI ZAMAN NOW

Sandi Ibnu Syam

            Judul ini pertama kali saat saya membuka jejaring media social(facebook). Terutama di nama facebook IPM Bantaeng, sekilas saja saya melihat judul di atas. Judul yang bertengger di kolom IPM Bantaeng spontas saja saya berniat untuk menulisnya. Namun, sebelum saya menulis judul di atas. Saya kemudian bertanya ke kakanda Agusliadi sebagai pembawa materi follow up dengan judul lengkap “Eksistensi dan Peran Pelajar di Zaman Now (dengan Pendekatan Wawasan Keislaman yang bersifat cosmopolitan). Dengan peserta berjumlah 76 orang kader baru dari berbagai sekolah (SMA Negeri 3 Bantaeng, SMK Darul Ulum Layoa, MA Muhammadiyah bantaeng, SMK Negri 3 Bantaeng, MAN Dampang, MA Muhammadiyah Ereng-Ereng, MTs Muhammadiyah Bantaeng). Bertempat di Masjid Nurul Yaqin, Kompleks SMA Negeri 3 Bantaeng, Jumat, 12 Januari 2018 pukul 13.30 – 15.25.
            Kegiatan tersebut di share oleh Lilis Ariska, beliau adalah Ketua Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMA Negeri 3 Bantaeng. Saya melihat para peserta sangat antusias dalam mengikuti follow up ini. ini dapat saya tahu dari kolom komentar, terutama dari Ipm Bantaeng Sendiri dan menandai kakanda Agusliadi, dengan berujar, “Salam hangat, Salam pena. Terima kasih kanda Agusliadi atas kesiapan berbagi ilmu kepada kami”. Kemudian dijawab oleh kakanda Agusliadi di kolom komentarnya, “selama saya ada di Bantaeng, sehat dan punya kesempatan, tidak ada kata tidak (menolak) untuk adik-adik kader Ipm bantaeng.”
            Bagi saya judul di atas sangat menginspirasi saya menulis judul di atas. Sehingga saya pun menulis judul di atas dalam tulisan ini. Mengapa demikian? Hari ini pelajar seakan kehilangan jati dirinya terlebih lagi perannya sebagai pelajar seakan hilang kemana rimbanya. Jika sebelumnya saya menulis dengan mengangkat judul Membangun Jiwa Kader yang Kreatif itu adalah sebagai bentuk kritik tulisan kepada pelajar yang merasa tidak memiliki rasa tanggungjawab di IPM. Mereka hanya ingin sekedar selesai Pelatihan Kader saja. Setelah itu mereka tak ingin terlibat langsung dalam semua kegiatan di IPM. Padahal tidak seperti itu dan inilah salah satu masalah yang harus dicarikan solusinya.
Saya sendiri pun mencari solusi dengan menulis sambil mencari referensi terkait dengan judul yang saya angkat dari berbagai literature terutama buku-buku yang membahas tentang IPM secara umum maupun secara khusus. Dengan berusaha menganilisis persoalan-persoalan yang terdapat di dalam pergerakan IPM baik tingkat ranting hingga pusat. Tidak mudah untuk menganlisis sedemikian rupa. Perlu gagasan-gagasan yang bisa membuat IPM “Tersadarkan” dari lelapnya. Atau jangan-jangan mereka terlalu nyenyak dalam tidurnya sehingga berada dalam “pelukan mimpi” yang sakan mereka berada di alam nyata padahal sebenarnya itu hanyalah bunga tidur.
Sampai saat ini, memang perlu pengkajian khusus tentang eksistensi dan peran pelajar di zaman now, jangan sampai terlena dengan apa yang ada sekarang. Menurut Don Tapscott (Grown Up Digital-How the net generation is changing the world) Oktober 2008. Membagi beberapa “Generation”, mereka adalah,
  1. Pre Baby Boom (lahir pada 1945 dan sebelumnya)
  2. The Baby Boom (lahir antara 1946-1964)
  3. The Baby Bust – Generasi X (lahir antara 1965-1976)
  4. The Echo of the Baby Boom – Generasi Y (lahir antara 1977-1997)
  5. Generation Net – Generasi Z (lahir antara 1998-2010)
  6. Generation Alpha– Generasi A (lahir antara 2010-kini)
Namun, dalam tulisan ini hanya akan membahas mengenai generasi Z dimana mereka termasuk generasi zaman now. Di antara karakteristik tersebut sesuai “pedoman Dakwah komunitas virtual untuk generasi z”Jilid iii : usia 20– 23 tahun adalah.
1. Fasih Teknologi. Mereka adalah generasi digital yg mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer.
2. Sosial. Mereka sangat intens berkomunikasi dan berinteraksi dengan semua kalangan, khususnya dengan teman sebaya melalui berbagai situs jejaring. Cenderung toleran dengan perbedaan kultur & peduli dengan lingkungan
3. Multitasking. Terbiasa dengan berbagai aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan. Mereka bisa membaca, berbicara, menonton, atau mendengarkan musik dalam satu waktu. Sangat cepat dan tidak suka bertele-tele.
4. Cenderung kurang dalam komunikasi verbal, cenderung egosentris & individualis, menginginkan hasil serba cepat, instan, dan serba mudah, kurang sabaran, dan kurang menghargai proses.
Dengan demikian pekerjaan utama IPM adalah memberikan atau Menjamin setiap anggota IPM sanggup menjalankan usaha (maksud & tujuan) IPM. Oleh karena itu, IPM harus mampu memiliki PHIPM(Pedoman Hidup Ikatan Pelajar Muhammadiyah). PHIPM merupakan acuan bagi Pelajar Muhammadiyah agar dapat mempunyai peran dalam kehidupan sehari-hari dengan menerapkan nilai-nilai keislaman. Yaitu sebagai berikut:
1.    Kehidupan Pribadi
Dalam kepentingan pribadi, pelajar diupayakan untuk terus membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum melalui pembelajaran formal maupun non-formal. Agar dapat mempunyai potensi diri dan mengerti apa yang harus dilakukan.
2.    Kehidupan Berkeluarga
Pelajar memiliki aktivitas setiap hari yang padat, seperti belajar, bermain, berkumpul dengan teman sebaya, olahraga, dan lain sebagainya. Namun, dengan aktivitas tersebut. Jangan sampai pelajar melupakan kewajibannya sebagai bagian dari keluarga. Sempatkan waktu untuk membantu keluarga dirumah, seperti menyapu halaman rumah, mencuci piring, membersihkan kamar mandi, dan mengantar ibu berbelanja ke pasar. Ini merupakan hal yang ringan, namun banyak pelajar yang menyepelehkannya. Bila memang masih ada yang mengatakan sulit atau tidak sempat. Paling tidak, sempatkan waktu sekitar 10-15 menit untuk bercerita dengan orangtua tentang aktivitas positif yang kita lakukan sehari-hari.
3.    Kehidupan Bermasyarakat
Pelajar Memiliki posisi yang penting dalam kehidupan social-masyarakat. Sebagai sebuah kelas social yang memiliki karakteristik tersendiri, pelajar senantiasa mendapat perhatian khusus sekaligus harapan yang besar dari masyarakat. Para pelajar dibebankan tanggung jawab moral sebagai aksentuator perubahn. Aktif dalam pentas social seperti Gotong royong, kehidupan berjamaah dalam ibadah seperti shalat berjamaah ke masjid maupun kehidupan berjamaah dalam social seperti gotong royong.
4.    Kehidupan Pendidikan
Pendidikan menjadi hal yang paling penting untuk pembekalan ilmu, mengasah kemampuan dan membentuk karakter pelajar. Maka dari itu, hendak Pelajar Muhammadiyah berperan aktif dalam proses belajar akademik maupun non-akademik, berupaya untuk meraih prestasi terbaik dan menjadi dapat menjadi teladan bagi warga dilingkungan pendidikan.
5.    Kehidupan Berorganisasi
Organisasi menjadi faktor penting dalam pengendalian dan kemampuan social pelajar. Pembelajaran yang didapat di organisasi, tidak semuanya didapatkan dalam sekolah. Seperti: dapat berbicara didepan, berdiskusi dengan kelompok, menyampaikan pendapat serta berkerjasama dengan tim. Organisasi mengajar nilai-nilai keikhlasan dan rela berkorban demi kepentingan orang banyak. Dan perlu diingat, dalam menjalankan organisasi tidak boleh bertindak sewenang-wenang diri kita sendiri dan hendaklah berlandaskan prosedur yang telah ditetapkan AD/ART dan Buku pedoman.
6.    Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pelajar diupayakan untuk dapat menjalankan nilai-nilai Pancasila dan Undang-undang yang berlaku. Tentu ini bukanlah hal yang mudah, namun setidaknya ini dapat dimulai dari hal-hal terkecil. Seperti: datang kesekolah tepat waktu, tidak melanggar lalu lintas, tidak terlibat kriminalitas, narkoba, dan seks bebas.
            Kiranya eksistensi dan peran pelajar mampu mengaplikasikan segala apa yang terdapat di dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Komaruddin hidayat dalam bukunya Ungkapan Hikmah Membuka Mata, Menangkapa makna) beliau mengatakan bahwa betapa ilmu seolah menjadi landasan akan keyakinan, sementara akhlak menjadi bukti akan kepatuhan terhadap keyakinan.
Dengan sinergi ilmu dan amal. Masih menurut Komaruddin HIdayat bahwa ilmu dana mal bagai dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Keduanya satu dan padu. Dan sinergi antara ilmu dana mal adalah akhlak. Anrtinya, penopang utama dari akhlak adalah ilmu dan amal.marilah kita senantiasa introspeksi, adakah kita telah mengamalkan ilmu kita melalui amal. Bukan sekadar amal seperti sedekah atau mengerjakan zikir tiap malam saja, tetapi sikap hidup terhadap pribadi, lingkungan dan sesame.