Kata Mutiara

Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu

Minggu, 27 Maret 2016

FITNAH LEBIH KEJAM DARIPADA MEMBUNUH



  
Entah mengapa kali ini Aku di fitnah lagi, sesuatu yang tidak pernah Aku lakukan. Ini adalah bagian dari ujian Tuhan kepadaku untuk tetp tegar dan kuat menghadapi segala hambatan dan liku kehidupan yang Aku alamai. Tak mudah memang jika  kembali difitnah untuk bisa diterima. Bahkan ini menjadi beban dalam hidup Aku. Kepalaku sakit tak tertahankan disambut hati yang sering berkecamuk dalam menanggapi setiap tuduhan yang dilontarkan kepadaku. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa fitnah itu adalah semacam ujian dan fitnah itu lebih kejam daripada sebuah pembunuhan. Jika ingin merenung mengapa Allah menyatakan hal tersebut di dalam firmannya. Ini menyuruh kita untuk berpikir bahwa ini sesuatu yang sangat besar hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari manusia. Fitnah itu sendiri menuduh orang lain tanpa ada bukti yang nyata dan itu harus mendatangkan saksi sebanyak empat orang.
            Siapapun tidak ingin ada orang yang difitnah apalagi dituduh melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya. Sebab itu akan berpengaruh luas terhadap diri dan orang lain. Hati ini seakan gundah dan tubuhku menjadi lemas serta tak semangat lagi. Akan tetapi, Aku mencoba untuk tetap berpikir positif agar Aku kuat dan bisa tahan mental dari siapapun juga. Aku senantiasa berdoa kepada Tuhan agar selalu dikuatkan dalam menghadapi setiap cobaan dan ujian dari-Nya. Jika ada manusia mengatakan mereka telah beriman maka Allah akan memberi mereka berupa ujian sebagimana Allah sendiri telah berfirman, “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan: “Kami telah beriman,” sedang mereka tidak diuji?.”
            Tentunya setiap manusia yang hidup di dunia akan mendapat ujian dari Allah baik mereka yang beragama Islam maupun selain yang dari agama Islam. Oleh karena itu, telah jelas kepada mereka bahwa Allah akan memberikan kepada mereka berupa ujian apa saja. Entah itu kerugian bagi pengusaha, pegawai yang dipecat, petani rugi dari hasil panennya, dan lain-lain ujian yang Allah beerikan kepada manusia. Tak terkecuali kepadaku. Ada manusia yang diberikan ujian berupa harta yang berlimpah banyaknya seperti Qarun, ada manusia yang diberikan kekuasaan yang ingin menjadikan dirinya Fir’aun, ada juga manusia yang diberikan ujian berupa ilmu seperi Raja Namrud tetapi menyombongkan diri. Dan akhirnya mereka dibinasakan oleh Allah swt.
            Aku terus merenungi hidup ini bahwa manusia pada akhirnya akan kembali kepada Tuhannya untuk bertemu dengannya. Namun, tentunya sebelum bertemu dengan kita memerlukan persiapan yang matang untuk bisa bertemu. Laksana ajudan yang sedang ingin bertemu dengan Presiden. Kematian akan datang setiap saat dan manusia tak akan pernah tahu dimana mereka akan mati dan tak akan pernah tahu dimana mereka akan dikuburkan. Kematian itu akan menjadi peringatan bagi manusia yang masih mempunyai nafas dihidungnya.
            Alangkah indahnya bila kematian itu dijemput dengan khusnul khatimah dan tidak dengan su’ul khatimah. Mudah-mudahan dengan selalu mengingat kematian menjadikan manusia cerdas sebab Rasulullah mengatakan orang yang selalu mengingat kematian menjadikan dirinya cerdas. Cerdas dalam artian mempersiapkan segala sesuatunya menjadi bekal untuk dalam menyambut kematian tersebut. Jangan berpikir bagaiamana kita akan mati tetapi yang perlu adalah suadah adakah bekal kita. Jika Aku ditanya tetang hal itu maka Aku akan menjawabnya bahwa bekalku masih belum cukup dan sering kalinya aku melakukan kemaksiatan yang dibenci dan dilarang oleh Allah. Namun, Aku akan senantiasa berusaha untuk melakukan perbaikan-perbaikan untuk ber-fastabiqul khairat berlomba-lomba dalam kebaikan. Berusaha untuk berjamah di Masjid setiap waktu shalat, mengaji selama 15 menit dan menghapal Al-Qur’an, membaca buku –buku yang bermanfaat dan satu lagi menulis.
            Sekali lagi, sebagai manusia jangan mudah menfitnah orang lain jika tak ada bukti dan saksi serta jagalah lidah yang tak bertulang ini karena lidah lebih tajam dari pisau dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Mari kita saling bermuhasabah merenung diri atas apa yang telah kita lakukan jangan sampai membuat kita lalai dari mengingat Allah. Semua urusan kita kembalikan kepada-Nya jika apa yang kita usahakan telah maksimal kita laksanakan. Bertawakkala kepada Alllah adalah jalan satu-satunya untuk kita agar hati ini menjadi tenang dan mari kita terus bercermin dari hati kita masing-masing.
            Janganlah kita mudah menfitnah orang lain, apalagi Aku tak pernah sekalipun melakukannya. Prinsipku jika Aku yang melakukan kesalahan maka dengan jujur akan katakan, tetapi jika aku tak melakukan kesalahan maka dengan jujur aku katakan bahwa bukan aku yang melakukan kesalahan tersebut.