Entah
mengapa kali ini Aku di fitnah lagi, sesuatu yang tidak pernah Aku lakukan. Ini
adalah bagian dari ujian Tuhan kepadaku untuk tetp tegar dan kuat menghadapi
segala hambatan dan liku kehidupan yang Aku alamai. Tak mudah memang jika kembali difitnah untuk bisa diterima. Bahkan
ini menjadi beban dalam hidup Aku. Kepalaku sakit tak tertahankan disambut hati
yang sering berkecamuk dalam menanggapi setiap tuduhan yang dilontarkan
kepadaku. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa fitnah itu adalah semacam ujian dan
fitnah itu lebih kejam daripada sebuah pembunuhan. Jika ingin merenung mengapa
Allah menyatakan hal tersebut di dalam firmannya. Ini menyuruh kita untuk
berpikir bahwa ini sesuatu yang sangat besar hikmahnya dalam kehidupan
sehari-hari manusia. Fitnah itu sendiri menuduh orang lain tanpa ada bukti yang
nyata dan itu harus mendatangkan saksi sebanyak empat orang.
Siapapun tidak ingin ada orang yang
difitnah apalagi dituduh melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya. Sebab itu
akan berpengaruh luas terhadap diri dan orang lain. Hati ini seakan gundah dan
tubuhku menjadi lemas serta tak semangat lagi. Akan tetapi, Aku mencoba untuk
tetap berpikir positif agar Aku kuat dan bisa tahan mental dari siapapun juga.
Aku senantiasa berdoa kepada Tuhan agar selalu dikuatkan dalam menghadapi
setiap cobaan dan ujian dari-Nya. Jika ada manusia mengatakan mereka telah beriman
maka Allah akan memberi mereka berupa ujian sebagimana Allah sendiri telah
berfirman, “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan: “Kami
telah beriman,” sedang mereka tidak diuji?.”
Tentunya setiap manusia yang hidup
di dunia akan mendapat ujian dari Allah baik mereka yang beragama Islam maupun
selain yang dari agama Islam. Oleh karena itu, telah jelas kepada mereka bahwa
Allah akan memberikan kepada mereka berupa ujian apa saja. Entah itu kerugian
bagi pengusaha, pegawai yang dipecat, petani rugi dari hasil panennya, dan
lain-lain ujian yang Allah beerikan kepada manusia. Tak terkecuali kepadaku.
Ada manusia yang diberikan ujian berupa harta yang berlimpah banyaknya seperti
Qarun, ada manusia yang diberikan kekuasaan yang ingin menjadikan dirinya Fir’aun,
ada juga manusia yang diberikan ujian berupa ilmu seperi Raja Namrud tetapi
menyombongkan diri. Dan akhirnya mereka dibinasakan oleh Allah swt.
Aku terus merenungi hidup ini bahwa
manusia pada akhirnya akan kembali kepada Tuhannya untuk bertemu dengannya. Namun,
tentunya sebelum bertemu dengan kita memerlukan persiapan yang matang untuk
bisa bertemu. Laksana ajudan yang sedang ingin bertemu dengan Presiden. Kematian
akan datang setiap saat dan manusia tak akan pernah tahu dimana mereka akan
mati dan tak akan pernah tahu dimana mereka akan dikuburkan. Kematian itu akan
menjadi peringatan bagi manusia yang masih mempunyai nafas dihidungnya.
Alangkah indahnya bila kematian itu
dijemput dengan khusnul khatimah dan tidak dengan su’ul khatimah. Mudah-mudahan
dengan selalu mengingat kematian menjadikan manusia cerdas sebab Rasulullah
mengatakan orang yang selalu mengingat kematian menjadikan dirinya cerdas. Cerdas
dalam artian mempersiapkan segala sesuatunya menjadi bekal untuk dalam
menyambut kematian tersebut. Jangan berpikir bagaiamana kita akan mati tetapi
yang perlu adalah suadah adakah bekal kita. Jika Aku ditanya tetang hal itu
maka Aku akan menjawabnya bahwa bekalku masih belum cukup dan sering kalinya
aku melakukan kemaksiatan yang dibenci dan dilarang oleh Allah. Namun, Aku akan
senantiasa berusaha untuk melakukan perbaikan-perbaikan untuk ber-fastabiqul
khairat berlomba-lomba dalam kebaikan. Berusaha untuk berjamah di Masjid setiap
waktu shalat, mengaji selama 15 menit dan menghapal Al-Qur’an, membaca buku –buku
yang bermanfaat dan satu lagi menulis.
Sekali lagi, sebagai manusia jangan
mudah menfitnah orang lain jika tak ada bukti dan saksi serta jagalah lidah
yang tak bertulang ini karena lidah lebih tajam dari pisau dan fitnah itu lebih
kejam daripada pembunuhan. Mari kita saling bermuhasabah merenung diri atas apa
yang telah kita lakukan jangan sampai membuat kita lalai dari mengingat Allah. Semua
urusan kita kembalikan kepada-Nya jika apa yang kita usahakan telah maksimal
kita laksanakan. Bertawakkala kepada Alllah adalah jalan satu-satunya untuk
kita agar hati ini menjadi tenang dan mari kita terus bercermin dari hati kita
masing-masing.
Janganlah kita mudah menfitnah orang
lain, apalagi Aku tak pernah sekalipun melakukannya. Prinsipku jika Aku
yang melakukan kesalahan maka dengan jujur akan katakan, tetapi jika aku tak
melakukan kesalahan maka dengan jujur aku katakan bahwa bukan aku yang
melakukan kesalahan tersebut.