TUJUAN
HIDUP MENURUT ISLAM
Allah swt. Menciptakan alam seisinya sebagai amanat
untuk manusia, sebab itulah Allah menetapkan kedudukan manusia sebagai
khalifahnya-Nya. Sebagai khalifah pengemban amanat Allah manusia berkewajiban
menyelenggarakan kehidupan yang sesuai dengan tuntutan Allah yaitu suatu
kehidupan yang bahagia dan penuh kemaslahatan yang dihiasi oleh Nur Islam.
Asalkan bukan TIPUAN.
Dengan demikian hakikat hidup manusia adalah mengabdi
kepada Allah dengan tujuan mengharap ridha-Nya sehinnga semua yang diperbuat
selama hidup dapat membuahkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Hakikat dan tujuan hidup inilah yang merupakan kendali
agar dalam hidup manusia tidak akan
berbuat dan bersikap sewenang-wenang. Kita menyadari bahwa kehidupan dunia
hanyalah sementara, karena kita semua pada saatnyaakan di panggil oleh Allah
untuk meneruskan hidup di alam kelanggengan.
Oleh sebab itu, Islam memerintahkan ummatnya untuk
mempersiapkan diri dengan bekal yang cukup untuk hidup di dunia dan akhirat.
Ada kata bijak yang sarat akan maknanya dan ini bukan TIPUAN.
I’MAL LIDUNYAAH KA ANNAKA
TA’ISYU ABADAAN. WA I’MAL LI AAKHIRATIKA KA ANNAKA TAMUUTU GODAAN.( Berusahalah untuk urusan duniamu seolah-olah
engkau akan hidup selamanya. Berusahalah untuk urusan akhiratmu seolah engkau
akan mati esok)
Jadi
sebagai manusia harus betul-betul memaksimalkan hidupnya dengan melakukan
amalan-amalan yang dapat membawa hidup manusia tersebut menuju Ilahi. Sehingga sebagai manusia yang
beriman akan saling mencintai sesamanya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Hal ini telah di sabdakan oleh Rasulullah saw :
LAA
YU’MINU AHADUKUM HATTAA YUHIBBU LI AKHIIHI MAA YUHIBBU LINAFSIHI. ( TIDAK BERIMAN
SESEORANG DI ANTARA KAMU SEHINGGA IA MENCINTAI SAUDARANYA SEBAGAIMANA IA
MENCINTAI DIRINYA SENDIRINYA).
Dan
yang paling urgen dalam kehidupan ini adalah kita sebagaimana manusia harus
berpegang teguh kepada kitab Allah sunnah Rasulullah saw. Sebagaimana Sabda
Rasulullah saw :
TARAKTU FIIKUM AMROINI LAN TADILLU MAA
TAMASSAKTUM BIHIMAAH KITAABALLAHI WA SUNNATA NABIYYIHI. ( Telah aku
tinggalkan bagimu dua perkara kalian tidak akan tersesat jika berpegang pada
keduanya, yaitu kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar