Senin, 8 Juli 2013
Perjalanan Yang Melelahkan
Oleh : Sandi Ibnu Syam
Muballigh Hijrah oleh Universitas Muhammadiyah kali ini mempunyai kesan yang tersendiri bagi saya, sebab saya di tempatkan di Luwu Utara setelah tahun lalu di Enrekang yang suasananya dingin sehingga ketika saya berada di sana sering kedinginan apalagi setiap bangun sahur di rumah Ust. Husain.
Kemarin Ahad 7 Juli 2013, Saya bersama Kak Rahman berangkat dari Rusunawa C ke Pangkalan Mobil Alam Indah setelah Saya berpamitan dengan Ust. Husni dan teman-teman PUT yang lain yang juga akan berangkat ke daerah-daerah lain yang ada di Indonesia Timur baik di Sulawesi Selatan,Sulawesi Barat,Sulawesi Tengah,dan Di Sorong Papua Barat . Di tengah perjalanan Kami singgah di depan Kampus UIN Alauddin Makassar menunggu tiga orang lainnya yang akan berangkat juga ke Luwu Utara. Di depan Kampus Kami lama menunggu sebab teman yang lainnya masih bersiap-siap untuk mempersiapkan segala hal yang perlu di persiapkan untuk berangkat ke tempat tujuan. Bisa di katakan Kami lama menunggu sekitat 30 menit, dalam penantian itu, Saya ke rumah kontrakan Bapakku namun Saya tidak mendapati Bapakku di Kontrakannya yang Saya sendiri hanya ingin memberitahunya bahwa Saya akan ke Luwu Utara. Tak satu pun orang Saya lihat ketika sudah sampai di rumah kontrakan Bapakku Saya melihat Kontrakan tersebut di gembok dengan sangat kuat sekali, beberapa saat kemudian Saya bergegas kembali menemui Kak Rahman yang sudah lama menunggu, namun ternyata sesampainya saya menemui Kak Rahman ketiga teman Kami yang lainnya belum datang sehingga Kami menunggu lagi kedatangan mereka bertiga. Selang watu tiga menit kemudian mereka pun muncul dengan naik Bentor(Becak Motor) di antara mereka adalah Ismail, Ida Laela danRisnawati.
Mereka berhenti sejenak member tahu Kami agar bisa menunggu sejenak lagi sebab mereka bertiga akan di antar ke Pangkalan Mobil Pete-Pete 07 depan PT. Telkom dengan Bentor tadi dan tak lama kemudian Bentor yang di naiki teman Kami akhirnya datang lagi untuk mengantar Kami ke Pangkalan Pete-Pete hanya beberapa menit Kamipun sampai serta Kami langsung menaiki Mobil Pete-Pete tersebut untuk jurusan ke UNHAS. Dalam perjalanan Kami bercakap-cakap mengenai apa-apa saja yang Kami lakukan setelah sampai di Luwu Utara. Saya kira Kami akan turun di depan PUSDAM(Pusat Dakwah Muhammadiyah) namun ternyata Kami turun depan Pangkalan Mobil Alam Indah Kami sampai disini hingga hujan juga menyertai perjalanan selama di Mobil yang juga Adzan Maghrib sudah berkumandan di Masjid-Masjid sekitar Pangkalan tersebut,namun agak jauh dari Pangkalan karena hujan juga sehingga Kami shalat Maghrib secara berjama’ah dan menqashar Shalat Kami di Mushalla yang di Pangkalan Mobil tersebut. Sementara teman Kami yang lain menjaga barang-barang Kami berupa Tas,Koper, dan lain-lain. Sesudah Kami Shalat barulah teman yang menjaga barang-barang Kami yang tak lain adalah Sauadari IMMawati Ida Laela Shalat Maghrib dan tugas Kami lagi yang akan menjaga barang-barang tersebut. Sementara teman Kami yang lainnya belum datang juga yakni Saudara IMMawan Muh. Ulil Amri sedang dalam perjalanan dari Antang ke Pangkalan yang Kami singgahi ini, karena kemacetan Ia terlambat datang, sementara itu juga salah satu dari Kami IMMawati Ida Laela hanya ngomel-ngomel dan tak sabar sebab kesal sekali sama Saudara IMMawan Muh. Ulil Amri yang belum datang juga padahal tiket yang Kami pesan ada padanya dan di antara Kami ada Pak Aziz yang tak lain adalah PDM luwu Utara, boleh di kata sangat disiplin dalam hal waktu dan Ia agak kecewa sebab Pak Aziz khawatir Mobil sudah mau berangkat Saudara IMMawan Ulil belum muncul batang hidungnya. Sekitar satu jam menunggu akhirnya Ia pun datang dengan membawa Tiket,Tas dan Koper. Saya sendiri hanya duduk saja dari tadi karena ku tahu Makassar adalah salah satu kota yang penuh dengan kemacetan yang di ruas-ruas jalan di Makassar. Pak Aziz yang juga Sekretaris Majelis Tabligh PDM Luwu Utara mengatakan kepada Kami bahwa kalau kita mau bepergian jauh maka jauh sebelumnya kita harus lebih cepat dari jadwal pemberangkatan dan seharusnya dari jam lima sudah harus berangkat dari Asrama atau Kost ke Panglan Mobil Alam Indah ini. Disini Kami mendapat sesuatu hal yang sangat berguna bagi Kami akan pentingnya mengatur Manajamen waktu yang juga sering ditekankan Ust. Husni ketika biasa berkumpul dengan teman-teman PUT. Beberapa saat kemudian Mobil yang Kami tumpangi pun berangkat ke Luwu U tara. Di atas Mobil yang full AC memberikan kenyamanan kepada Kami semua penumpang yang ada di atas Mobil tersebut termasuk Kami bertujuh: Pak Aziz, Muh. Ulil Amri, Abdur Rahman,Ismail,Ida Laela,Nurliana dan Saya sendiri(Sandi).
Kami berangkat sekitar pukul 20.07 dari Makassar menuju tempat Kami tugas Muballigh Hijrah, Mobil yang Kami tumpangi singgah di Terminal Regional Daya sehingga semua penumpang tak terkecuali Kami bertujuh pun turun dan memasuki area terminal tempat di mana semua Mobil Bus berkumpul untuk memberangkatkan semua penumpang yang akan berangkar ke tempat tujuannya masing-masing. Tak lama kemudian, Kami kembali naik ke Mobil Alam Indah untuk menuju ke tempat tujuan Kami Luwu Utara. Di tengah perjalanan menuju Luwu Utara, di atas Mobil Kak Rahman mungkin karena kecapekan menunggu kedatangan Kak Ulil sebelum berangkat Ia cepat sekali tidur sementara Saya, Kak Ulil dan Pak Aziz berbincang-bincang mengenai soal makanan sebab Saya sendiri belum makan hingga berangkat karena tadi siang ada acaranya Muballigh Hijrah yakni bakar-bakar Ikan di Kebun Rusunawa C setelah Kami semua dari Pangkep dalam rangka Pelatihan Workshop MPM(Majelis Pemberdayaan Masyarakat) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan. Di atas Mobil Kami hanya makan makanan ringan yang di bawah oleh Kak Ulil untuk menjanggal perut Kami karena dari Maghrib tadi Kami semua belum makan. Lalu Pak Aziz langsung bertanya kepada Kami apakah Mobilnya akan singgah di Warung Makan atau tidak, dan ternyata Mobil yang Kami tumpangi ini tidak singgah di Warung-Warung Makan menurut informasi dari Kornet Mobil Alam Indah tersebut.
Ketika Kami semua berada di Kabupaten Sidrap Saudara Kak IMMawan Ulil muntah-muntah di atas Mobil sebab katanya belum makan dan buru-buru sehingga tidak sempat makan malam sebelum berangkat begitupun ketika Kami semua sudah berada di Kota Palopo Saudara Kak IMMawan Ulil muntah-muntah yang kedua kalinya.
Sekitar 12 Jam perjalanan akhirnya Kami semua sampai di tempat tujuan Muballigh Hijrah setelah melalui perjalanan panjang yang sangat melelahkan. Kami tiba di Masamba pada pukul 07.23 tepat di depan MTs Muhammadiyah Masamba Kami berjalan memasuki MTs tersebut dan langsung menuju Sekretariat PDM Luwu Utara dan beristirahat Karena Kami talah melakukan perjalanan panjang yang membuat Kami seperti tertimpa gempa bumi dan ternyata Saudara IMMawan muntah-muntah lagi.Untungnya Saya tidak muntah-muntah hingga sampai di tempat tujuan sebab saya hanya berdzikir itulah kunci setiap kali Saya melakukan perjalanan jauh apabila Saya ingin muntah-muntah di atas Mobil.
Di Sekretariat PDM Luwu Utara Kami beristirahat ada yang baring-baring untuk melepaskan capeknya dan ada juga yang Cuma duduk sambil menikmati tv yang di depannya untuk menonton film atau yang lainnya sembari makan makanan ringan yang Kami bawa. Tak lama kemudian Pak Aziz datang dengan membawa Nasi Kuning untuk Kami makan sebanyak tujuh bungkus dan Kami langsung berembutan mengambil Nasi Kuning tersebut sebab Kami sudah lapar sekali semalaman tidak makan nasi. Selesai makan Nasi Kuning, Saya langsung bergegas ke WC untuk mandi di WC MTs Muhammadiyah Masamba, segarnya selesai mandi gumanku daslam hati, dan teman-teman Kami juga yang mandi dengan bergantian mandi sebab WC-nya cuma satu. Beberapa saat kemudian Ketua PDM Luwu Utara yang tak lain adalah Bapak Burhan Kadir dan para PCM-nyadatang untuk melakukan rapat di ruang kelas dalam rangka pembagian tugas dan mengatur di mana Kami akan di tempatkan.
Dalam rapat tersebut Bapak Burhan Kadir membuka rapat dan memperkenalkan dirinya dan para anggota PCM-nya usai memperkenalkan kepada Kami semua tiba giliran Kami memperkenalkan diri. Pada perkenalan Kami ini di mulai dari saya dengan memperkenalkan nama,asal daerah,Fakultas dan jurusan akademik,nama orang tua dan pekerjaannya,jumlah saudara, dan yang lainnya. Usai giliran Saya di susul teman Muballigh Hijrah lainnya, dan menanyakan kepada Kami berapa lama Kami di sini selama Bulan Ramadhan. Saya sendiri akan tinggal selama Satu Bulan penuh di Ramadhan kali ini yang juga pesan dari Ust. Husni akan tinggal Khutbah Idul Fitri,sementara yang lainnya ada yang tidak tinggal sebulan penuh seperti Kak Rahman,Kak Ulil dan saudara Ismail serta Ida Laela dan Nurliana akan tinggal sebulan penuh.
Pada saat pembagian tugas untuk di tempatkan di PCM mana ,Saya dan Kak Ulil akan di tempatkan di PCM Masamba sendiri Kak Rahman dan Saudara Ismail di PCM Malangke serta Ida Laela dan Nurliana di PCM Sabbang. Namun ternyata Kedua Saudari Kami yang di tugaskan di PCM Sabbang tidak jadi karena selama berlangsungnya rapat dari PCM Sabbang tidak ada dan kebetulan juga jauh sehingga untuk sementara di tempatkan di PCM Masamba bersama Kami. Setelah rapat Kami berempat anggota Muballigh Hijrah di antaranya Muh. Ulil Amri, Ida Laela, Nurliana dan Saya sendiri(Sandi Ibnu Syam). Bergegas menuju ke rumah Ust. Rusman yang ada di Desa Kamiri Kami menaiki Mobil Ketua PDM Luwu Utara. Hanya beberapa menit Kamipun sampai di rumah Ust. Rusman Saya dan Kak Ulil akan menginap di rumah Ust. Rusman dan kedua teman Kami akan menginap di rumah Saudara Ust. Rusman.
Malam Pertama Ramadhan
Walau sudah dua tahun tidak bersama Orang Tua menyambut Bulan suci Ramadhan, Saya berharap Orang Tua Saya terutama Ibu Saya dan adik-adik Saya semoga sehat selalu dan panjang umur begitupun dengan adik kecil Saya Erna yang berumur empat tahun lebih yang kurang mendapat kasih sayang dari seorang ayah sehingga ketika Saya pulang dari Makassar ke Jeneponto yang dengan penuh kasih sayang Saya sangat menyayangi adik Saya yang satu ini serta Ia juga mencurahkan dan melampiaskan kepada Saya Sebab Ia kurang mendapat kasih sayang bahkan tidak pernah Ia dapati Bapak Saya sebab Bapak Saya mempunyai dua istri dan telah meninggalkan Kami kurang lebih lima belas tahun lamanya. Saya sebagai anak sulungnya hanya bias berusaha yang lebih baik agar nantinya Saya tidak seperti Bapak Saya yang meninggalkan Kami serta tidak bertanggung jawab atas apa yang telah di lakukannya selama ini.
Sebelum Saya berangkat dari Makassar ke Luwu Utara ini sempat memberitahu sepupu Saya lewat facebook agar ia beritahu Ibu Saya bahwa Saya ke Luwu Utara dalam rangka Muballigh Hijrah yang di programkan oleh Universitas Muhammadiyah Makassar setipa tahunnya dan Saya juga tidak memberitahu adik Saya sebab Hp Saya di curi di Asrama Saya di Rusunawa C sebelum acara Pelatihan Dai Indonesia Timur di mulai yang di hadiri oleh UMPAR(Universitas Muhammadiyah Pare-Pare,STKIP Sidrap dan STKIP Enrekang.
Malam pertama Ramadhan pun tiba, Kami menyambutnya dengan sangat gembira dan senang sebab Allah masih mempertemuka Bulan Ramadhan ini dan umur yang panjang untuk bertemu dengan tamu yang sangat istimewa ini yang di dambakan bagi setiap Muslim yang beriman kepada Allah. Ramadhan kali ini saya berada di Luwu Utara dan insyaallah Saya akan mengusahakan sampai hari raya Idul Fitri datang dan akan berlebaran di sini bersama dengan orang-orang seiman dan seaqidah Saya selaama berada di Luwu Utara ini. Kami kemudian shalat Maghrib di Masjid Nurul Iman Baloli bersama para jamaah yang ada di Desa Baloli-Kamiri ini dan inilah pengalaman pertama Kami selama berada di sini antara Masjid dan rumah Ust. Rusman tidak terlalu berjauhan hanya sekitar seratus meter lebih usai itu Kami semua shalat sunnah dan mengaji dari Alqur’an itu sendiri sekaligus sebagai muraaja’ah bagi Saya agar ayat yang sudah Saya hapal tidak hilang begitu saja sebab hapalan tanpa sering di ulangi di baca itu akan hilang karena tidak seringnya di baca.
Saya kemudian kembali ke rumah Ust. Rusman namun sebelum ke Ust. Rusman Saya singgah di rumah Saudarinya yakni Kak Salmah seorang Guru di SD NO.089 Masamba. Hanya beberapa menit saja Saya dan Kak Ulil bergegas ke rumah Ust. Rusman setelah ada panggilan dari Ust Rusman sendiri untuk makan malam bersama dengan beliau, sebab Kami akan ke Masjid Mutmainnah Masamba yang Saya juga kurang tahu di tempatnya namun informasi yang Kami dapatkan tempatnya berada di Kota Kecamatan Masamba. Usai makan malam dan beristirahat sejenak kemudian langsung bergegas ke Masjid yang dimaksud. Dalam perjalanan menuju ke Masjid Saya bingung karena jalanan yang Kami lalui seakan berputar-putar ke tempat semula. Kami kesana masing-masing berboncengan Ust. Rusman bersama Kak Ulil dan Saya bersama dengan Thison alias Ardianto. Sesampainya di sana Adzan Isya sudah berkumandan oleh Tukang Muadzin yang di Masjid Mutmainnah Masamba, Masjid ini agak jauh juga dari rumah Ust. Rusman ada sekitar 1,5 KM. Saya dan Thison(Kemenakan Ust. Rusman siswa Pesantren Darul Arqam Balebo) kemudian bergegas mengambil air wudhu dan shalat sunnah dua rakaat,selesai shalat sunnah Iqaamat pun terdengar dari Masjid ini oleh salah seorang Muadzin di Masjid Mutmainnah Masamba ini dan Kami semua di imani oleh Kak Ulil.
Usai shalat Isya dan shalat sunnah salah seorang pengurus Masjid yang tak lain juga pengurus PCM Masamba naik di Mimbar untuk bertindak sebagai MC dan mempersilahkan Pak Camat Masamba untuk memberikan sambutan, Ia mengatakan bahwa marilah kita senantiasa bersyukur kepada-Nya karena Allahlah yang memberikan nikmat kesehatan di bandingkan dengan orang yang lebih duluan di panggil oleh Allahdan kita harus senantiasa menjaga kerukunan umat beragama dalam menyambut Bulan yang suci ini serta menjaga ketertiban shalat dari bunyi-bunyian Baraccung yang dilakukan di sekitar Masjid kita ini maupun di Masjid yang lainnya demi kenyamanan shalat Isya dan tarwih nantinya, dan Pak Camat juga mengatakan agar Masyaraakat bias ikut berpartisipasi terutama Orang Tua untuk bias menegur anaknya yang sering main-main dengan Baraccungyang mengganggu kenyamanan Masyarakat lainnya yang di sekitar Masjid karena kalau Saya sendiri yang berkeok-keok itu akan sedikit sekali damapknya”,tegasnya.
Tak lama kemudian, Pak Camat mengakhiri sambutannya dan MC naik kembali untuk memberikan pengarahan kepada para jamaah mengenai pelaksanakan shalat Tarawih dan lainnya selang beberapa menit MC langsung menutup acaraTarawih kali ini . Tadinya Saya kira akan ada ceramah tarawih setelah Pak Camat turun akan tetapi tidak ada sehingga Saya Jamaah yang lainnya berdiri untuk melaksanakan shalat Tarawih dan Kami di Imami kembali oleh Kak Ulil dengan pola shalat Tarawih dua rakaat empat kali salam di tambah Witir tiga rakaat selama kurang lebih lima belas menit dan setelah itu Kami bersalam-salaman sebagai silarrahim dengan pengurus dan Pak Camat serta Ust. Rusman memperkenalkan Kami kepada Pak Camat Masamba tersebut. Di sela perkenalan Kami dan Pak Camat Kami minta pamit untuk kembali ke rumah Ust. Rusman dengan menaiki Motor Yamaha ZR dan Motor Honda Beat warna putih yang Kami pakai tadi Kami lalu bergegas pulang ke rumah Ust. Rusman dengan mengambil rute jalan yang berbeda dari sebelumnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 malam dari Hp yang Saya pinjam untuk sementara dari Nurliana selama bulan Ramadhan ini, kemudian Kami berdua Saya Kak Ulil tidur agar bisa cepat bangun makan sahur.
Selasa, 9 Juli 2013
Hari Pertama Puasa
Sekitar pukul 04.39 Kami berdua di bangunkan oleh Ust. Rusman untuk makan sahur bersama usai bangun Saya bergegas ke Kamar Mandi untuk cuci muka dan buang air kecil(BAK) di WC dekat sumur bor Ust. Rusman yang ada di dalam rumahnya, sehabis cuci muka Sayas kembali lagi ke kamar untuk membangunkan kembali Kak Ulil yang masih mengantuk lalu bangun dan langsung bergegas ke meja makan. Di meja makan sudah tersedia menu sahur di antaranya Nasi,Ikan Nila,Sayur,Air, dan lain-lain. Kami bertiga kemudian makan sahur bersama dengan lahap Saya makan yang ada di dekat Saya berupa Ikan dan Sayur, usai makan sahur bersama Kami bertiga ke ruang tamu untuk menikmati lagi susu dan kue serta pisang goreng yang sudah tersedia. Tak lama kemudian suara lagu mengaji di Masjid pun terdengar oleh Kami dan orang-orang sekitar Masjid, Kami lalu bergegas ganti pakaian untuk menuju ke Masjid shalat subuh berjamaah. Setiba di Masjid Kami melihat sudah banyak yang datang maklum masih hari pertama puasa biasanya di hari pertama begitu banyak jamaah yang ke Masjid shalat subuh berjamaah dan rata-rata orang di sini kebanyakan dari Jamaah Tabligh.Kemudian di kumandankanlah Adzan oleh Muadzin yang di Masjid ini untuk memanggil orang-orang yang ada di rumahnya masing-masing melangkahkan mereka pergi ke Masjid melaksanakan shalat subuh secara berjamaah.
Shalat kemudian di dirikan untuk menghadap sang Khaliq pencipta alam semesta ddan shalata subuh ini dipimpin oleh Imam Masjid walaupun tajwid dan makhujul hurufnya masih perlu diperbaiki maklumlah juga Imam Masjid ini sudah tua jadi bacaannya masih perlu sekali bimbingan belajar tajwid. Kurang lebih 10 menit shalat subuh pun selesai,Kami semua jamaah berdzikir untuk mengingat Allah swt. Serta memohon ampun kepada-Nya dan bersyukur atas karunia yang diberikan kepada kita semua terutama umur panjang sebab Allah masih member kita kesempatan untuk bertemu dengan Bulan Ramadhan yang penuh berkah,rahmat dan ampunan-Nya.
Pagi jam 07. Kami dari Muballigh Hijrah pergi ke Sungai yang di dekat Masjid untuk mencuci pakaian sebab masih ada pakaian Kami yang belum sempat Kami cuci sewaktu masih di Makassar sebelum berangkat kesini. Saya dan Kak Ulil membawa Baskom berwarna Hitam berisi pakaian Kami yang dicuci. Sesampai di sungai Saya begitu takjub sekali dan hanya bisa mengucapkan Subhanallah bertasbih kepada-Nya, air sungai yang di Desa ini sangat jernih dan mengalir dengan tenang dan melihat di sekeliling sungai begitu indah sungguh Maha Agung Allah yang telah menciptakan yang sangat luar biasa ini.
Ida dan Ana membasahi semua pakaian kotor sementara Saya ikut juga membantu mereka berdua sekedar meringankan beban mereka berdua sebab pakaian yang Kami cuci cukup banyak. Di sekitar sungai ternyata banyak juga yang mencuci mulai dari anak-anak,remaja,dan orang tua bahakan mereka tak malu memperlihatkan aurat mereka kepada Kami sebab mereka belum terlalu tahu akan hal jilbab terutama dari remaja perempuan dan Ibu-Ibu yang sedang mencuci pakaian. Di sela-sela mencuci kami berpose untuk di dokumentasikan pada saat pelaporan hasil Muballgh Hijrah setelah Kami kembali dari Luwu Utara. Tak lama kemudian Kami selesai mencuci dan Kami langsung bergegas ke rumah Ust. Rusman sebab ada agenda ke Pesantren Balebo dan di SD Center 089 Masamba yang di tempati mengajar Ust. Rusman dan Kak Salmah.
Pada pukul 08.24 Saya dan Ust. Rusman menuju pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Balebo, dalam perjalanan menuju Pesantren jalanan di kelilingi banyak pepohonan terutama pohon durian yang sedang bukan pada musimnya dan pohon rambutan dan langsak namun sayangnya tidak berbuah lagi sebab beberapa bula yang lalu sudah habis buahnya di makan dan di juan ke berbagai daerah. Hanya beberapa menit saja Kami berdua sampai di Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Balebo inilah Pesantren yang pernah di tempati oleh salah satu teman Kami yakni Ridwan Amin. Saya melihat pesantrennya masih banyak yang terdiri dari dinding terbuat dari kayu yang di jadikan papan untuk menutup ruangan Pesantren ini terutama dari Asrama Santri-Santri yang sekolah di Pesantren ini. Saya juga melihat ruangan yang tidak terpakai lagi akibat papan atau dindingnya di makan oleh Rayap sehingga ruangan tersebut hanya berfungsi sebagai jemuran pakaian Santri-Santri yang tinggal asrama. Namun ada hal yang berbeda di Pesantren ini, tanahnya luas dan masih banyak lahan yang kosong yang cocok sekali dalam bidang Pertanian dan Perikanan serta dapat menambah gedung baru.
Selang beberapa 10 menit kurang lebih disana untuk melihat kondisi Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Balebo ini, Kami kemudian menuju ke SDN No.089 Masamba. Sekitar pukul 10.49 Kami berdua sampai di SDN NO.089 Masamba, untuk menghadiri pembukaan Pesantren Ramadhan yang diadakan oleh sekolah tersebut, sesampainya Kami berdua teman Saya yang lainnya sudah ada disini dan juga Kak Salmah sebab mereka lebih duluan kesini di antaranya Kak Ulil,Ida Laela dan Nurliana yang sementara mengikuti pembukaan Pesantren Ramadhan bersama Guru-Guru serta Siswa-Siswi yang ada di Sekolah tersebut. Usai pembukaan Kami kemudian di beri amanh untuk membimbing Siswa-Siswi dalam rangka untuk memberikan mereka sedikit ilmu yang Kami miliki terutama seputar Bulan Suci Ramadhan baik dari segi pengertian,Hikmah dan ayat yang berkenaan dengan Bulan Ramadhan serta motivasi untuk belajar Al-Qur’an sebab Guru-Guru yang ada di SD NO.089 Masamba akan melakukan rapat. Dalam proses membimbing Siswa-Siswi yang di Bagi menjadi empat ruangan masing-masing Kami mendapat satu ruangan dan saling bergantian memasuki ruangan yang ada di Sekolah ini Kami merasa takjub kepada mereka sebab mereka memiliki kemampuan intelektual yang sangat luar biasa dan rata-rata mereka bersaing menjadi yang terbaik apalagi ketika Kami menuruh mereka untuk menghapalkan ayat QS.Al-Baqarah:183 dan artinya. Hanya beberapa menit saja mereka sudah hapal lengkap dengan artinya sehingga ada di antara mereka ada yang berkata “Kakak lagi yang mengajar besok”, ini adalah respon yang menurut Kami baik sekali dan Kami juga semakin merasa bersyukur atas semua ini Kami berhasil mengambil hati Siswa-Siswi yang ada di Sekolah ini.
Pada pukul 11.30, Kami selesai membimbing Siswa-Siswi di sekolah ini dan mereka di jemput oleh masing-masing orang tua mereka walau sebenarnya mereka di suruh tinggal oleh Kepala Sekolah namun karena sesuatu hal Siswa-Siswi tidak jadi untuk melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Syuhada Masamba sehingga mereka langsung saja pulang ke rumahnya masing-masing. Teman-teman Saya lebih duluan pergi ke Masjid untuk shalat di Masjid sementara Saya dan Ust. Rusman melanjutkan lagi perjalanan ke rumah Bapak Drs. Mustamin Makkasau M.Pd udengan tujuan untuk menandatangani berkas Ust. Rusman yang baru terangkat sebagai PNS. Dalam perjalanan menuju rumah Bapak Drs. Mustamin Makkasau M.Pd Saya melihat pemandangan di sekeliling jalan terutama Bandara Andi Djemma depan MTs Muhammadiyah Masamba. Kurang lebih 5 menit perjalanan Kami beristirahat di Masjid Kompleks Perumahan Kelapa Gading. Usai beristirahat Kami berdua shalat dhuhur secara berjamaah di Masjid Komplek tersebut dan Kami melanjutkankan perjalanan Kami ke rumah Bapak Drs. Mustamin Makkasau M.Pd dan Kami tiba di rumahnya pada pukul 12.49. Bapak Drs.Mustamin Makkasau adalah mantan Kepala Dinas dan sekarang ia mencalonkan sebagai Caleg no. Urut 2 pada partai PAN. Setelah urusan Ust. Rusman selesai Kami berdua bergegas untuk pulang kembali ke rumah Ust. Rusman dengan mengambil rute jalan yang berbeda. Dalam perjalanan Saya melihat patung yang menggenggam buah Kakao yang bertuliskan “KAKAO TERBAIK NASIONAL.” Ini menandakan bahwa Kakao yang ada di Luwu Utara ini adalah satu-satunya Kabupaten yang mendapat predikat ini sebagai Kabupaten penghasil Kakao yang bermutu tinggi sehingga mendapat penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia.
Ketika Adzan Maghrib tiba Saya agak terlambat ke Masjid sementara Kak Ulil,Tishon dan Ust. Rusman lebih duluan ke Masjid. Setiba di Masjid Saya langsung di persilahkan oleh salah seorang Bapak untuk masuk Masjid agar bisa berbuka puasa bersama beliau dan orang-orang yang di Masjid tersebut. “ Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh” tanda mengakhiri shalat Maghrib oleh Imam menoleh ke kana dan ke kiri dan Kami semua berdzikir untuk mengingat Allah serta berdo’a kepada-Nya sesuai kebutuhan masing-masing. Kemudian Kami shalat sunnah dua rakaat usai itu Kami ke rumahnya lagi Ust. Rusman untuk beristirahat sejenak dan makan malam dengan Kapurung yang sudah tersdia di meja makan.
“Brum.....Brum....Brum....” tanda suara Motor Tishon untuk mengantar Saya ke Masjid Mutmainnah Masamba unuk memberikan sedikit pencerahan kepada Jamaah yang di Masjid tersebut. Sekitar lima menit Kami berdua sampai di Masjid Mutmainnah Masamba dan Kami langsung ke tempat wudhu mengambil air wudhu bersama para jamaah yang lain dan Saya bergegas masuk Masjid untuk melaksanakan shalat sunnah dua rakaat, usai itu Kami semua shalat Isya secara berjamaah. Imam Masjid lalu mengakhiri dengan salam menoleh ke kanan dan kiri. Kami semua berdzikir dan berdoa masing-masing sesuai kebutuhan. Tak lama kemudian Pengurus Masjid mendekati Saya dan menanyakan kepada mengenai nama dan Kampus Saya.Hati Saya seakan berdebardebar,denyut jantungku terus berus berdenyut seakan mau copot serta Saya gemetar sebelum naik Mimbar, Saya hanya bisa berdoa agar di mudahkan segala urusan baik ketika berbicara maupun dari tingkah laku yang jelek. Ketika Mimbar berada di Mimbar Ia menyebut nama Saya dengan “Sandi Ibnu Khaldun”. Padahal nama belakang bukan “Ibnu Khaldun’ akan tetapi “Ibnu Syam” Saya kemudian beranjak dari tempat duduk Saya untuk memberikan sedikit pencerahan kepada para jamaah dan lebih banyak mengajak untuk berbuat kebajikan terutama di Bulan suci Ramadhan ini. Dan Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar sesuai harapan Saya dan Saya tidak seperti sebelumnya bergetar dan hati yang berdebar-debar. Saya membawakan ceramah kurang lebih lima menit sesuai permintaan Pengurus Masjid yang ada di sana.
Usai ceramah anak-anak berlomba mendatangi Saya untuk mengambil tanda tangan Saya dengan merperlihatkan Buku Amaliyah Ramadhannya masing-masing dan di antara anak-anak itu berkata “Kak tanda tangannya dulu dan judul ceramahnya”. Saya lalu menandatangani Buku Amaliyah Ramadhan mereka, namun lucunya mereka menulis nama Saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar