Sabtu,
20 September 2014
INDAHNYA
KEBERSAMAAN
Mala mini pada pukul 01;34yang tanpa
rembulan di bawah naungan langit biru cerah memesona, kami berlima yakni
Ramadhan, Rasul, Rusli, Awaluddin dan termasuk aku melakukan sesuatu yang boleh
jadi tak akan dilupakan dan kami telah membuat sejarah baru malam ini sebab
kami melakukan kreasi anak asrama Mahasantri PUT Unismuh dengan makan bersama
di atas lantai lima di malam yang gelap gulita yang hanya memakai pencahayaan
seadanya menggunakan lampu senter. Kami berlima dengan semangat kebersamaan
makan bersama seadanya saja dengan makan nasi,ikan lele, kacang goring, kecap,
sambal, di tambah piring, gelas, air minum, dan lain-lainya hanya sebagai
pelengkap. Sebenarnya hanya Kami berempat tanpa Awaluddin karena ia sudah
tertidur tetapi Rusli dengan gaya bahasanya yag membuat Aku terpanggil untuk
membangunkannya. Setelah Aku membangunkan Awaluddin terpenuhilah harapan Rusli
yang sejak dari tadi memikirkannya. Ini menjadi hal yang sangat menarik karena
makan tengah malam di atas lantai lima lagi tanpa permadani sebagai alas kami
untuk makan sebab memang sengaja. Sehingga kami di buat kenyang olehnya.
Setelah makan kami kembali turun ke lantai 4 untuk membersihkan kembali piring
dan gelas serta peralatan yang kami pakai agar bersih kembali menjadi indah
kelihatannya.
Tadinya Aku rasa ngantuk sekali tetapi
dengan tetap bertahan Aku tak mengantuk lagi bahkan rasanya Aku tidak bias
tidur lagi. Tak apalah lagian juga malam ini Aku jaga malam bersama Awaluddin
yang dari tadi menemani Aku disini sambil donor darah ke nyamuk sebab nyamuk
tidak mau jika tak di beri darah apalagi Aku yang tumbuh ke atas semakin
mengecil didebabkan darah Aku donorkan ke pasien Aku yang bernama nyamuk.
Insyaallah malam ini pukul 03:00 ada agenda I’tikaf bersama di Masjid dengan
Imam oleh Zul Fahmi yang juga bertugas pada malam ini. Ketika pada pukul 03:00
Aku dan Awaluddin akan membangunkan orang yang sedang bermimpi indah. Satu demi
satu teman-teman Aku yang sedang bermimpi kemudian bangkit dari mimpinya untuk
mengalahkan syaithan yang sementara bergantung pada matanya. Dan Akhirnya suara
Adzan untuk membangunkan orang yang bermimpi akhirnya terdengar juga. Ini suatu
tanda yang sangat halus untuk membangunkan mereka-mereka yang sedang terlelap di
dalam mimpinya.
Akhirnya yang di tunggu pun datang yakni
telah menunjukkan pukul 03:00 dan saatnya Aku dan Awaluddin akan membangunkan
mereka yang sedang bermimpi. Walaupun malam ini tanpa sinarnya rembulan akan
tetapi untung ada pencahayaan bintang-bintang yang ada di langit serta bantuan
pencahayaan lampu yang mengitari Aku di ruang tengah asrama Aku. Malam ini Aku
tidak bergabung pada I’tikaf sebab aku bertugas membangunkan orang-orang yang
masih bermimpi degan mimpinya. Rasanya Aku ingin bergabung degan mereka tetapi
kantukku semakin tak karu-karuan pada sebelumnya Aku belum ingin bermimpi degan
mimpi Aku. Aku tak bias mengelak dari rayuan seekor nyamuk yang ingin terus di
beri donor darah. Namun, Aku telah berhenti memberikan donor darah kepada si
nyamuk dengan pindah ke kamar Aku melanjutkan tulisan ini untuk menjadi
kenangan yang tak terlupakan dengan indahnya kebersamaan bersama teman-teman
Aku makan ikan lele yang diambil tadi di belakang asrama kami. Hingga akhinya
aku sampai di penghujung acara yakni Aku dan Awaluddin selesai membangunkan
para mujahid yang sedang bermimpi kemudian mimpinya itu di wujudkan dengan
melakukan I’tikaf bersama yang dilakukan setiap pekannya. Tetapi masih ada satu
yakni Aku dan Awaludddin berjaga kembali sampai subuh setelah subuh. Di
penghujung ini Aku memohon pada yang kuasa agar di berikan kekuatan untuk
beraktivitas kembali di pagi nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar