Kata Mutiara

Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu

Minggu, 21 September 2014



Sabtu, 20 September 2014
INDAHNYA KEBERSAMAAN
Mala mini pada pukul 01;34yang tanpa rembulan di bawah naungan langit biru cerah memesona, kami berlima yakni Ramadhan, Rasul, Rusli, Awaluddin dan termasuk aku melakukan sesuatu yang boleh jadi tak akan dilupakan dan kami telah membuat sejarah baru malam ini sebab kami melakukan kreasi anak asrama Mahasantri PUT Unismuh dengan makan bersama di atas lantai lima di malam yang gelap gulita yang hanya memakai pencahayaan seadanya menggunakan lampu senter. Kami berlima dengan semangat kebersamaan makan bersama seadanya saja dengan makan nasi,ikan lele, kacang goring, kecap, sambal, di tambah piring, gelas, air minum, dan lain-lainya hanya sebagai pelengkap. Sebenarnya hanya Kami berempat tanpa Awaluddin karena ia sudah tertidur tetapi Rusli dengan gaya bahasanya yag membuat Aku terpanggil untuk membangunkannya. Setelah Aku membangunkan Awaluddin terpenuhilah harapan Rusli yang sejak dari tadi memikirkannya. Ini menjadi hal yang sangat menarik karena makan tengah malam di atas lantai lima lagi tanpa permadani sebagai alas kami untuk makan sebab memang sengaja. Sehingga kami di buat kenyang olehnya. Setelah makan kami kembali turun ke lantai 4 untuk membersihkan kembali piring dan gelas serta peralatan yang kami pakai agar bersih kembali menjadi indah kelihatannya.
Tadinya Aku rasa ngantuk sekali tetapi dengan tetap bertahan Aku tak mengantuk lagi bahkan rasanya Aku tidak bias tidur lagi. Tak apalah lagian juga malam ini Aku jaga malam bersama Awaluddin yang dari tadi menemani Aku disini sambil donor darah ke nyamuk sebab nyamuk tidak mau jika tak di beri darah apalagi Aku yang tumbuh ke atas semakin mengecil didebabkan darah Aku donorkan ke pasien Aku yang bernama nyamuk. Insyaallah malam ini pukul 03:00 ada agenda I’tikaf bersama di Masjid dengan Imam oleh Zul Fahmi yang juga bertugas pada malam ini. Ketika pada pukul 03:00 Aku dan Awaluddin akan membangunkan orang yang sedang bermimpi indah. Satu demi satu teman-teman Aku yang sedang bermimpi kemudian bangkit dari mimpinya untuk mengalahkan syaithan yang sementara bergantung pada matanya. Dan Akhirnya suara Adzan untuk membangunkan orang yang bermimpi akhirnya terdengar juga. Ini suatu tanda yang sangat halus untuk membangunkan mereka-mereka yang sedang terlelap di dalam mimpinya.
Akhirnya yang di tunggu pun datang yakni telah menunjukkan pukul 03:00 dan saatnya Aku dan Awaluddin akan membangunkan mereka yang sedang bermimpi. Walaupun malam ini tanpa sinarnya rembulan akan tetapi untung ada pencahayaan bintang-bintang yang ada di langit serta bantuan pencahayaan lampu yang mengitari Aku di ruang tengah asrama Aku. Malam ini Aku tidak bergabung pada I’tikaf sebab aku bertugas membangunkan orang-orang yang masih bermimpi degan mimpinya. Rasanya Aku ingin bergabung degan mereka tetapi kantukku semakin tak karu-karuan pada sebelumnya Aku belum ingin bermimpi degan mimpi Aku. Aku tak bias mengelak dari rayuan seekor nyamuk yang ingin terus di beri donor darah. Namun, Aku telah berhenti memberikan donor darah kepada si nyamuk dengan pindah ke kamar Aku melanjutkan tulisan ini untuk menjadi kenangan yang tak terlupakan dengan indahnya kebersamaan bersama teman-teman Aku makan ikan lele yang diambil tadi di belakang asrama kami. Hingga akhinya aku sampai di penghujung acara yakni Aku dan Awaluddin selesai membangunkan para mujahid yang sedang bermimpi kemudian mimpinya itu di wujudkan dengan melakukan I’tikaf bersama yang dilakukan setiap pekannya. Tetapi masih ada satu yakni Aku dan Awaludddin berjaga kembali sampai subuh setelah subuh. Di penghujung ini Aku memohon pada yang kuasa agar di berikan kekuatan untuk beraktivitas kembali di pagi nanti.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar