Ku tahu telah banyak menyakitimu, mengecewakanmu bahakan membuat dirimu menangis. Namun satu hal yang engkau tahu apa yang harus Aku lakuakan agar engkau tidak tersakiti, kecewa dan menangis. Ketika Aku tanyakan ini padamu engkau hanya diam membisu tak menjawab pertanyaanku. Entahlah, Aku juga mengakui telah banyak berbuat salah padamu dan tidak pernah mengerti tentang dirimu.
Aku yang
hanya manusia biasa tidak bisa berbuat banyak. Aku harus akui yang telah Aku
lakukan. Sebab wajahmu yang dulu biasa tersenyum kini bagaikan matahari yang
tertutupi oleh sekawanan awan hitam di langit biru. Wajahmu yang kini kulihat
dari jauh bagaikan langit yang bercucuran hujan yang turun ketika awan hitam
tak lagi terbendung. Dan wajahmu yang ketika kupandangi berseri-seri kini
bagaikan rembulan yang tertutupi oleh gerhana bulan matahari dan bulan.
Aku
disini tertatih-tatih dalam berjalan seakan kaki lumpuh tak terelakkan. Namun
inilah diriku kini yang dirundung pilu yang sangat mendalam. Aku hanya bisa
berusaha semaksimal yang Aku bisa. Ketika hujan berhenti kupandangi langit yang
ada diujung sana kudapati pelangi tersenyum manis kepadaku hingga disitulah
kudapati kebahagiaan pada diriku bahwa ternyata masih ada yang bisa tersenyum
manis diri yang penuh khilat ini.
Ku tahu
juga bahwa akhir-akhir ini antara engkau dan Aku jalinan kasih terajut seakan
ingin lepas. Dan diujung tetap Aku pegang meski hanya pucutnya saja. Dan yang
lain telah lepas hingga tali yang engkau pegang jatuh ke bumi. Boleh jadi ini
adalah takdirku yang mengagumi tapi telah hilang cintamu di telan waktu. Dan kuingin
engkau tahu bahwa Aku masih disini untukmu. Dan keberharap engkau bisa bahagia meski
rasa ini akan ku pendam untuk beberapa waktu.
Sedari
dulu saat indah bersamamu kini semua sirna tak tersisa. Yang ada hanyalah
kepedihan dan kesedihan. Namun ku harus kuat hadapi semua itu, dan kumulai
berpikir untuk menjadi diri sendiri dan tak terlalu berharap lagi padamu. Walau
ku tahu juga engkau sekian kali meminta diriku mencari yang lain yang lebih
baik. Entahlah, apa yang terjadi pada diriku ini setiap engkau mengucapkan itu
Aku tetap bersikukuh untuk mengatakan tidak mencari lagi.
Aku hanya
ingin mencintaimu apa adanya. Dan rahasia cintaku hanya beberapa kalimat saja
yang mengandung makna yang sangat mendalam bahwa Aku mencintai kekuranganmu dan
bertahan sebab ada sesuatu yang ada padamu yang unik, hingga kini engkau selau
bertanya apa rahasiamu kepadaku. Sebenarnya Aku telah sering mengucapkannya
namun Aku tidak memberitahumu bahwa itulah rahasia cintaku.
Kuingin
engkau tahu bahwa Aku selalu menantimu disini. Walau engkau sealu berucap
jangan ganggu Aku lagi dan hubungi Aku lagi. Namun, Aku juga telah merelakan
semuanya untuk engkau pergi dariku. Dan ternyata ku tahu juga bahwa engkau tak
ingin melepas begitu saja diriku ini. Dan membuat Aku semakin yakin bahwa Aku
akan tetap berusaha menjadi yang terbaik.
Wahai
BIDADARIKU sekali lagi maafkanlah diriku
ini yang sering khilaf terhadapmu karena kuberharap engkaulah cinta sejatiku yang
pertama dan yang terakhir sampai akhir nanti. Tahukah engkau bahwa engkaulah
yang selalu kunanti dan selalu kurindukan. Meski engkau tak seharusnya tahu
bahwa Aku senantiasa merindukan kehadiranmu. Biarlah cinta ini kupendam selalu
agar suatu saatnya nanti engkau tahu.
Kuingin
sekali menyeka pipi manismu dengan tanganku ini untuk menyapu bersih
mutiara-mutiara indah yang berjatuhan yang membuatmu sakit hati dan kecewa oleh
diriku ini. Namun itu boleh jadi tidak akan mungkin terjadi jika tak ada izin
darimu. Haruskah kita seperti ini terus yang kekanak-kanakan yang hampir setiap
waktu hanya bertikai tanpa ada solusi. Sudahilah ini semua Aku telah lelah jika
seperti ini. Mari kita bersama untuk menjernihkan pikiran tanpa ada lagi
pertikaian dan perselisihan yang terjadi. Diriku telah letih dan peluh pada
diriku kini.
Marilah
saatnya kita bangkit kembali, jika kita jatuh maka kita mencoba untuk bangkit
kembali untuk mecapai yang lebih baik hingga menjadi yang terbaik. Sekarang
saatnya untuk membuka hati untuk saling memaafkan. Lupakan yang telah berlalu
dan mari berbenah diri agar. Keceriaan, senyuman, canda tawa, dan kebahagiaan
kembali lagi seperti dulu.
Apalagi
engkau telah berjanji padaku untuk berusaha yang lebih baik lagi untuk menjadi
sesosok wanita yang anggun akhlaknya baik perangainya dan halus. Sudahi masa
lalu dengan mengisi hari-hari dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk
hidup yang cerah dan mencerahkan.
Bidadariku.......
Aku ingin engkau tahu rintihan hatiku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar