Kata Mutiara

Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu

Rabu, 10 Mei 2017

MAKNA KATA "PENTING"

Ibnu Syam
(Ketua Umum PD IPM Jeneponto)
Saya sangat yakin judul tulisan ini memaksa Anda untuk berhenti sejenak, dan berdiri meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Dipikiran Anda ada sesuatu yang sangat PENTING untuk diketahui mengingat judul tersebut di atas.

Kata PENTING ternyata mampu menggerakkan siapa saja untuk lebih terkonsentrasi untuk melihat sesuatu, laksana ia mempunyai kekuatan magis yang mampu menghipnotis siapa saja yang membacanya.

PENTING, kata yang paling sering dilontarkan, kata yang paling sering kita dengarkan, yang dipakai untuk menekankan sesuatu agar perhatian seseorang lebih fokus dari apa yang dimaksud dan diinginkan.

Kata PENTING mampu menjadikan sesuatu yang tadinya “kecil” menjadi sangat “besar”, sesuatu yang “biasa” menjadi “luar biasa” ketika kata apapun dibubuhi kata PENTING ini.

Dan jika kata PENTING diberi awalan KE dan diakhiri akhiran AN menjadi kata KEPENTINGAN maka ia kemudian berubah makna menjadi sesuatu yang diinginkan, sesuatu yang akan dicapai dan kata KEPENTINGAN inilah kemudian memaksa sesorang untuk menjadikan segala sesuatu menjadi PENTING hanya untuk memenuhi KEPENTINGANnya., walaupun terkadang sesuatu yang dimaksud itu belum tentu PENTING untuk banyak orang, artinya begitu banyak orang berlindung dibalik kata PENTING hanya untuk memenuhi KEPENTINGAN-KEPENTINGAN yang belum tentu PENTING.

Sesorang yang karena KEPENTINGAN untuk merasa aman, maka aturan dibuatnya menjadi PENTING untuk menciptakan rasa aman dalam dirinya, seseorang yang karena KEPENTINGANnya untuk mendapatkan pengakuan-pengakuan akan kehebatannya, menjadikan apapun yang dia katakan adalah PENTING menurutnya, dan karena KEPENTINGAN-KEPENTINGAN ini pula memaksa ia untuk melihat siapa saja yang PENTING atau tidak PENTING baginya, seseorang PENTING menurutnya ketika orang tersebut dianggap menjadi bagian yang dapat memenuhi KEPENTINGANnya, dan sebaliknya seseorang dianggap tidak PENTING ketika orang tersebut tidak menjadi bagian yang dapat mewujudkan KEPENTINGANNYA.

Persoalannya kemudian KEPENTINGANkah yang memaksa kita menjadi PENTING, atau sebaliknya karena PENTINGnya kita maka KEPENTINGAN dapat diwujudkan atau tidak dapat diwujudkan ?

Jika demikian PENTING atau tidak PENTINGnya kita sangat tergantung dari KEPENTINGAN apa yang ada, kita merasa PENTING atau setidaknya merasa memiliki KEPENTINGAN akan sesuatu ketika sesuatu itu menjadi PENTING buat kita, demikian - KEPENTINGAN yang juga memaksa kita untuk menjadi serta melihat segala sesuatu PENTING atau tidak PENTING.

Seberapa PENTINGkah saudara saat ini ditengah-tengah KEPENTINGAN KEPENTINGAN yang ada ?, atau KEPENTINGAN-KEPENTINGANlah yang akan memaksakan anda untuk  menjadi PENTING atau tidak PENTING ?

PENTING menunjukkan eksistensi seseorang, tidak boleh siapapun dari siapa saja yang menganggap seseorang termasuk diri kita sendiri bahwa kita tidak PENTING mungkin untuk hari ini iya, tapi yakin dan percaya besok, lusa atau kapan saja kita semua akan menjadi titik yang sangat PENTING dari semua yang tak kalah PENTINGnya, semua terserah anda.
Dewasa ini, banyak yang melakukan sesuatu hanya karena ada KEPENTINGAN di dalamnya, mau menjadi Presiden, Gubernur, Bupati, Camat, Lurah/Desa. Dan apa saja itu diselimuti dengan kata KEPENTINGAN, termasuk di dalamnya orang yang ingin menyengsarakan rakyat hanya demi KEPENTINGAN sesaat saja.

Jika demikian, bukan hanya itu bahkan ideology rela dikorbankan hanya demi KEPENTINGAN sehingga ini bisa dikatakan KEPENTINGAN terselubung. Coba kita lihat fenomena yang terjadi saat ini karena demi KEPENTINGAN ada organisasi yang didualismekan dan dipetak-petakkan yang masing-masing bersikukuh untuk saling mempertahankan sebab keduanya mempunyai legalitas yang pada akhirnya diberikan ruang untuk  bergerak dengan eksistensinya.

Bagaikan dua orang sang pujaan hati yang keduanya memikat hati, ini sungguh sangat sulit dalam menentukan pilihan. Jika hanya salah satu di antara keduanya dipilih maka tentu ada diantaranya yang kecewa. Tetapi tidak bisa tidak keduanya harus dipilih salah satunya. Maka salah satu solusinya adalah dengan melakukan shalat istikharah.   

Dan buat saudara yang telah meluangkan waktu untuk sekedar membaca tulisan ini penulis menyampaikan terima kasih karena KEPENTINGAN ( baca : keinginan ) dari penulis agar tulisan ini dibaca telah terpenuhi, karena jika ia tak terbaca maka tulisan ini menjadi tidak PENTING, dan sekaligus membuktikan betapa PENTING nya saudara untuk membaca tulisan ini sehingga tulisan ini juga menjadi PENTING.

Sumber Tulisan : Idi’ Meni Pikkirikiwi(Andalah Yang Memikirkannya, Logika Sederhana) Muhammad Ibrahim,Takuddin Rahimi,Masfufah Arfa’i. Dengan perubahan seperlunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar