Kata Mutiara

Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu

Selasa, 24 Oktober 2017

KEPEMIMPINAN PROFETIK



Sandi Ibnu Syam
 
Indonesia Berkemajuan sangat ditentukan oleh karakter kepemimpinan dalam seluruh struktur kehidupan berbangsa. Negara dan bangsa berkemajuan memerlukan karakter kepemimpinan yang progresif, reformatif, inspiratif dan berkahlaka mulia yang mampu menyerap aspirasi masyarakat dan mengkristalisasikan nilai-nilai etika keagamaan sebagai landasan kebijakan di pelbagai sector kehidupan kebangsaan. dalam konteks kehidupan kebangsaan, kepemimpinan profetik adalah kepemimpinan yang memiliki komitmen terhadap kebenaran, mendorong terwujudnya keadilan social dan ekonomi, berpihak kepada hak-hak masyarakat, serta mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya. kepemempinan profetik memiliki kualitas ruhaniah yang memadukan keseimbangan hubungan dengan Tuhan dan sesame umat manusia serta lingkungannya untuk membangun peradaban hidup utama.
Kepemimpinan profetik merupalan perpaduan antara kualitas kenegarawan dengan kemampuan transformative, yakni kepemimpinan yang berkarakter dan berkepribadian kuat, mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara, mampu melakukan mobilisasi potensi, menggandakan perubahan, dan memproyeksikan masa depan. kepemimpinan yang dimaksud adalah mampu memadukan kekuatan visi, pengambilan keputusan, memiliki kapabilitas, integritas, dan akseptabilitas yang kuat sebagai manifestasi kenegarawan, serta mampu memecahkan persoalan-persoalan bangsa.
Kepemimpinan profetik dalam sebuah system pemerintahan dibangun di atas tinggak wawasan yang visioner. Yakni, kepemimpinan yang memberikan keteladanan dan bersikap adil terhadap semua golongan, bisa menumbuhkan potensi masyarakat untuk bersama-sama membangun Negara yang adil dan makmur dan bermakna bagi setiap warga negaranya. Kepemimpinan yang adil akan menghilangkan fanatisme sempit kelompok dan golongan. Kepemimpinan seperti ini akan bisa memobilisasi warga untuk berjuang, berkorban dan bahkan rela mati demi pembangunan dan kemajuan. Tiadanya keteladanan pimpinan hilangnya sosok pemimpin yang amanah sangat berpengaruh bagi penegakan nilai-nilai seperti yang disebutkan di atas.

Kepemimpinan profetik memiliki criteria sebagai berikut :
a.       Religius, kata sejalan dengan perbuatan/tindakan, dan bertanggungjawab.
b.      Visi dan karakter kuat sebagai negarawan, yang mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara ketimbang diri sendiri, partai politik, dan kroni.
c.       Berani mengambil berbagai keputusan strategis dan memecahkan masalah-maslah krusial bangsa.
d.      mewujudkan good governance, tegas dalam melakukan pemberantasan korupsi, penegakan hukum, serta penyelamatan asset dan kekayaan Negara.
e.       Menjaga kewibawaan dan kedaulatan nasional dari berbagai ancaman di dalam dan luar negeri.
f.        Melepaskan jabatan partai politik dan fungsi-fungsi lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan serta mengganggu jalannya pemerintahan dalam memimpin bangsa dan Negara, dan.
g.      Memiliki strategi perubahan yang membawa pada kemajuan bangsa.
Para pemimpin di berbagai sector dan tingkatan harus memiliki dan menjunjung tinggi kebenaran (siddiq), kejujuran (amanah), menyampaikan kebenaran dan kejujuran (tabligh), dan cerdas dalam mengola asset (fathanah). Demikian juga, para pemimpin harus menunjukkan keteladanan yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara[1].



[1] PP Muhammadiyah, Indonesia Berkemajuan Rekonstruksi Kehidupan Kebangsaan yang Bermakna,  hal. 49 – 50. 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar