Kata Mutiara

Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu

Rabu, 17 September 2014



“GENG MOTOR” Membuat Resah Masyarakat
Dr.KH. Alwi Uddin, MA
(Ketua PW Muhammadiyah SUL-SEL)
Akhir-akhir ini kita di gegerkan oleh Geng Motor yang meresahkan masyarakat Kota Makassar dan sekitarnya, karena apa yang telah mereka lakukan ini sesuatu tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat terkhusus di Kota Makassar ini. Apalagi Geng Motor ini di pelopori oleh anak-anak SMP dan SMA yang melakukan tindakan yang tak berakhlak ini.  Bahkan telah ada korban jiwa baik dari anak-anak, remaja bahkan salah satu dari mahasiswa Unismuh Makassar dari FKIP akibat dari Geng Motor dan ini perlu kewaspadaan kita terhadap mereka ini. Jangan sampai ada korban selanjutnya yang dapat meresahkan masyarakat lagi.
Berkenaan dengan itu, Kami dari Tim Redaksi Buletin Al-Mufiid melakukan wawancara dengan seorang Tokoh Muhammadiyah yang cukup berpengaruh di Sul-Sel ini yakni Ust. Dr. KH. Alwi Uddin,MA yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, berikut Wawancara Kami dengan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan ini mengenai fenomena yang terjadi akibat Geng Motor ini.
Bagaimana tanggapan Ust. Terhadap “Geng Motor” yang marak saat ini
Geng Motor yang terjadi saat ini salah satu suatu gerakan kejahatan bisa juga dikatakan komunitas kejahatan karena mereka banyak serta akibat dari kenakalan remaja. Geng Motor ini bisa juga dikatakan penyakit sosial  masyarakat yang sangat mengganggu keamanan, ketentraman, kedamaian. Yang menjadi permasalahannya adalah mengapa bisa terjadi? ini akibat kegagalan pendidikan dan termasuk pendidikan di rumah tangga serta faktor orang tua bagaimana putra-putrinya. Jika mereka ini adalah anak sekolahan maka ini gejala pendidikan yang kurang mengajarkan tentang akhlak yang baik, sehingga baik pendidikan di sekolah, lingkungan bahkan yang lebih utama sebenarnya adalah pendidikan orang tua terhadap anaknya.
Apa pengaruh dari Geng Motor ini
Geng Motor ini terjadi terpengaruh pendidikan di rumah, di sekolah yang kurang keteladanan termasuk keteladanan keluarga, bertetangga dan sebagainya. Lebih dari itu juga penagaruh dari media baik media cetak, elekronik bahkan media sosial seperti internet, facebook, twitter maupun semacamnya yang memunculkan kekerasan yang sangat mempengaruhi perilaku anak termasuk mulai dari balita harus di indahkan dari Geng Motor, juga lewat Handphone, Tablet, Laptop dan yang lainnya. Karena anak yang baru berkembang sangat berpenagaruh apa yang dilihat, dan didengar. Dalam menanggapi keresahan masyarakat yang terjadi saat ini dengan adanya korban-korban akibat dari Geng Motor tersebut adalah jangan membiasakan keluar rumah jika tidak ada kepentingan-kepentingan yang tidak terlalu penting kecuali jika memamg itu sesuatu yang sangat mendesak. Namun yang jelas pihak korban juga menuntut keadilan dengan di beri hukuman dengan hukuman yang ada.
Mengapa Pemerintah belum mampu mengatasi dari Geng Motor ini
Kemudian tak lepas dari itu bahwa terjadi fenomena Geng Motor ini belum mampu di atasi Pemerintah Kota saat ini sehingga menjadi polemik akhir-akhir ini. Akan tetapi, jika hanya Pemerintah Kota yang menangani Geng Motor ini tentunya kurang maksimal sehingga memang semua stake holder harus mampu bekerjasama antara satu dengan yang lainnya baik dari orang tua, masyarakat, maupun dari pihak kepolisian didalam mengatasi Geng Motor yang terjadi saat ini.
. Dalam menanggapi keresahan masyarakat yang terjadi saat ini dengan adanya korban-korban akibat dari Geng Motor tersebut adalah jangan membiasakan keluar rumah jika tidak ada kepentingan-kepentingan yang tidak terlalu penting kecuali jika memamg itu sesuatu yang sangat mendesak. Namun yang jelas pihak korban juga menuntut keadilan dengan di beri hukuman dengan hukuman yang ada.
Geng Motor ini terjadi juga karena broken home, kenakalan remaja, juga karena hanya ikut-ikutan saja apalagi sudah ada yang korban bukan saja meresahkan tetapi juga menakutkan dan tidak pandang bulu.
Lalu bagaimana solusi mengatasi Geng Motor ini
Untuk mengatasinya memang harus di mulai dari orang tua, guru-guru di sekolah, lingkungan sekitar dan juga dari pihak keamanan bersama-sama masyarakat terhadap mereka ini yang sangat di tuntut dalam menggapai keamanan, ketentraman, dan kedamaian.
. Dalam menanggapi keresahan masyarakat yang terjadi saat ini dengan adanya korban-korban akibat dari Geng Motor tersebut adalah jangan membiasakan keluar rumah jika tidak ada kepentingan-kepentingan yang tidak terlalu penting kecuali jika memamg itu sesuatu yang sangat mendesak. Namun yang jelas pihak korban juga menuntut keadilan dengan di beri hukuman dengan hukuman yang ada.
Salah satu solusi dari fenomena ini adalah bagaimana semua stake holder memperbaiki pendidikan mereka dan salah satunya adalah memperbaiki pendidikan karakter mereka.
Renungan bagi para pendidik anak-anak Bangsa dan Negara
Berdasarkan hasil wawancara di atas memang perlu perhatian terhadap mereka atas tindakan-tindakan yang mereka lakukan ini tidak terlepas betapa peran kelurga sangatlah penting dalam mendidik dan menjadi teladan bagi mereka karena seorang anak yang lahir dalam keadaan fitrah, dan orang tualah yang mewarnai mereka, Rasulullah bersabda: “Setiap anak lahir dalam keadaan fitrah(Islam), maka orang tualah yang menyebabkan dia menjadi Yahudi, Nasrana dan Majusi.” (HR. Bukhari).
Untuk itu, orang tua harus dapat memanfaatkan saat-saat awal dimana anak mengalami pertumbuhannya dengan menanamkan dalam jiwa anak kecintaan terhadap agamanya, cinta terhadap ajaran Allah dan Rasul-Nya, sehinnga ketika anak tersebut berhadapan dengan lingkungan lain anak tersebut memiliki daya resistensi yang dapat menangkal setiap pengaruh negatif salah satunya Geng Motor tadi yang akan merusak dirinya.
Dalam lingkungan sekolah faktor yang juga cukup menentukan dalam membentuk watak dan karakter anak di sekolah adalah konsep yang di terapkan sekolah tersebut dalam mendidik dan mengarahkan setiap anak didik mereka. Sehingga menurut Dr. KH. Alwi Uddin dalam mengatasi pendidikan mereka adalah dengan memperbaiki pendidikan karakter mereka.
Persepsi biasanya masih mendomiasi masyarakat yang beranggapan bahwa yang bertanggung jawab dalam masalah ini adalah pemerintah, para da’i, pendidik dan ulama. Padahal Rasulullah bersabda: “Siapa saja di antaramu melihat kemungkaran hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika ia tidak sanggup maka dengan lidahnya, dan jika tidak sanggup maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”(HR. Muslim). Wallahu A’lam.(editor: Sandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar