Nama : Sandi Ibnu Syam
Tugas : Tafsir
Ibnu Katsir
Dosen : Prof.Dr.KH.Muhammad Ghalib,M.A
Surah Al-Insyirah
Surah Al Inshirah atau Surat Alam Nasyrah (سورة الشرح) adalah surat ke-94 dalam Al Quran. Surat ini terdiri atas 8 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyah serta diturunkan sesudah Surah Adh-Dhuha. Nama Alam Nasyrah diambil dari kata Alam Nasyrah yang terdapat pada ayat pertama, yang bererti: bukankah Kami telah melapangkan.
Isi Kandungan
Penegasan
tentang nikmat-nikmat Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, dan
pernyataan Allah bahawa disamping kesukaran ada kemudahan kerana itu
diperintahkan kepada Nabi agar tetap melakukan amal-amal saleh dan bertawakkal
kepada-Nya.
Terjemahan ayat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم:
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
- أَلَمْ
نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ Bukankah
Kami telah melapangkan bagimu: dadamu (wahai Muhammad serta mengisinya
dengan iman dan hidayah petunjuk)?
- وَوَضَعْنَا
عَنْكَ وِزْرَكَ Dan Kami telah meringankan
daripadamu: bebanmu (menyiarkan Islam),
- الَّذِي
أَنْقَضَ ظَهْرَكَ Yang
memberati tanggunganmu, (dengan memberikan berbagai kemudahan dalam
melaksanakannya)?
- وَرَفَعْنَا
لَكَ ذِكْرَكَ Dan Kami telah meninggikan
bagimu: sebutan namamu (dengan mengurniakan pangkat Nabi dan berbagai
kemuliaan)?
- فَإِنَّ
مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا Oleh itu,
maka (tetapkanlah kepercayaanmu) bahawa sesungguhnya tiap-tiap kesukaran
disertai kemudahan,
- إِنَّ مَعَ
الْعُسْرِ يُسْرًا (Sekali lagi
ditegaskan): bahawa sesungguhnya tiap-tiap kesukaran disertai kemudahan.
- فَإِذَا
فَرَغْتَ فَانْصَبْ Kemudian
apabila engkau telah selesai (daripada sesuatu amal soleh), maka
bersungguh-sungguhlah engkau berusaha (mengerjakan amal soleh yang lain),
- وَإِلَى
رَبِّكَ فَارْغَبْ Dan kepada
Tuhanmu sahaja hendaklah engkau memohon (apa yang engkau gemar dan ingini).
Hubungan surat Alam Nasyrah dengan At Tiin
Dalam surat
Alam Nasyrah, Allah SWT
menjelaskan perintah kepada Nabi Muhammad SAW selaku
manusia sempurna. Maka dalam surat At Tiin, diterangkan bahawa manusia itu
adalah makhluk Allah yang mempunyai kesanggupan baik lahir maupun batin.
Kesanggupannya itu menjadi kenyataan bilamana mereka mengikuti jejak Nabi
Muhammad SAW.
Surah At-Tin
Surah At-Tin (Arab: التِّينِ
, "Buah Tin") adalah surah ke-95 dalam al-Qur'an. Surah ini
terdiri atas 8 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Surah ini
diturunkan setelah surah Al-Buruj. Nama At-Tin diambil dari kata At-Tin yang terdapat pada ayat pertama
surah ini yang artinya buah Tin.
Ringkasan isi
Surah at-Tin
diawali dengan sumpah Allah yang menyebut buah Tin, buah Zaitun, Gunung Sinai, dan Mekkah (ayat 1 hingga
4). Ayat berikutnya menjelaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. Walau begitu, manusia pada akhirnya akan dikembalikan ke tempat
yang paling rendah atau paling hina jika tidak menjalankan perintah Allah.
Orang yang akan selamat dari kehinaan adalah orang yang beriman dan beramal
shaleh dan mereka akan mendapatkan pahala yang terus-menerus. Ayat ke-7
menjelaskan Muhammad adalah utusan Allah, yang ajarannya tidak boleh
didustakan. Ayat terakhir menyatakan bahwa Allah adalah "Hakim Yang Paling
Adil"
Surah Al-'Alaq
Surah Al-'Alaq (bahasa Arab:العلق, "Segumpal Darah") adalah
surah ke-96 dalam al-Qur'an. Surah ini
terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Ayat 1 sampai
dengan 5 dari surah ini adalah ayat-ayat Al-Quran yang pertama diturunkan,
yaitu di waktu Nabi Muhammad bertafakur di gua Hira. Surah ini
dinamai Al 'Alaq (segumpal darah), diambil dari perkataan Alaq yang terdapat
pada ayat 2 surat ini. Surat ini dinamai juga dengan Iqra atau Al Qalam.
Pokok-pokok isi
Perintah
membaca lingkungan alam semesta untuk menemukan siapa sebenarnya Tuhan;
tersurat dalam Surat Al alaq: manusia dijadikan dari segumpal darah; Allah
menjadikan kalam sebagai alat mengembangkan pengetahuan;Janganlah manusia
bertindak melampaui batas karena merasa dirinya serba cukup; ancaman Allah
terhadap orang-orang kafir yang menghalang-halangi kaum muslimin melaksanakan
perintah-Nya.
Surat Al 'Alaq
menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia dari benda yang hina kemudian
memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya pengetahuan.
Tetapi manusia tidak ingat lagi akan asalnya, karena itu dia tidak mensyukuri
nikmat Allah itu, bahkan dia bertindak melampaui batas karena melihat dirinya
telah merasa serba cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar