Kata Mutiara

Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu

Jumat, 19 September 2014

SABAR ITU TAK TERBATAS
Sandi Ibnu Syam

Pernahkah kita melihat orang yang emosinya meledak-ledak tak terkendali ataukah melihat orang yang sedang menunggu di ruang tunggu entah itu di kantor, di kantin, di sekolah atau di mana saja, bahkan boleh jadi kita sendiri yang pernah merasakan hal tersebut. Ini menjadi fenomena yang sangat menarik kita kaji di dalam kehidupan kita sehari-hari. Mengapa bias demikian? Karena ini hal yang sangat sering terjadi dalam kehidupan yang serba modern bahkan dengan istilah yang lebih popular khir-akhir ini adalah dengan kata atau bahasa “KONTEMPORER” semua itu tak terlepas dari kacamata dunia yang serba heterogen dan dunia yang penuh dengan multicultural berbagai macam corak dalam kehidupan kita.
JJika kita kaji lebih mendalam lagi atas fenomena di atas, kita akan menemukan betapa banyak orang yang tak sabar. Mungkin kita sering mendengar dengan kata-kata seperti ini “ kesabaran saya sudah habis”, tidak salah juga jika mereka mengatakan seperti itu. Namun, perlu kita tahu bahwa apa yang dikatakan itu hanya karena mereka tidak tahu apa makna sabar yang sebenarnya. Andaikan mereka tahu bahwa sabar mempunyai makna yang sangat mendalam mereka tak akan mungkin mengatakan seperti itu. Sehingga yang ada adalah bahwa sabar tak ada batasnya dan yang membatasinya adalah karena nafsu manusia yang berlebihan atau bias juga kita katakana nafsunya lebih dominan daripada sabar yang ada pada diri mereka.
Bukankah Allah telah berfirman di dalam Alqur’an surah Al-Baqarah ayat 153, yang berbunyi “Sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar”, ini menandakan bahwa betapa sabar sangat dalam maknanya apalagi memakai kata “sesungguhnya” yang berari itu adalah sebuah kata Allah di dalam mengatakan sesuatu Tidak semua orang tahu  makna sabar sehingga wajar jika ada yang mengatakan seperti di atas.
Sebenarnya jika ada yang tidak sabar mereka hanya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada mereka, cobaan dan ujian yang diberikan Allah kepada hambanya itu adalah salah satu hal bagi mereka yang diberikan cobaan dan ujian untuk mengetahui siapa di antara mereka yang betul-betul mau mengabdi dan terus berupaya memaksimalkan pengabdian mereka kepada Allah. Sehingga bias di ketahui bahwa si fulan ini benar-benar tangguh dan kuat menghadapi cobaan yang di berikan padanya.
Seorang Tokoh atau Ulama Muhammadiyah yang juga Pimpinan Daerah Kota Makassar, yakni Ust. Drs. KH. Jalaluddin Sanusi mengatakan bahwa salah satu sebab orang tidak bisa sabar karena tidak tahu keadaan yang sebenarnya. Sehingga ini sutu pertanda bahwa memang sabar dalam kehidupan sehari-hari perlu kita miliki karena sabar itu tak terbatas dan sebagai perisai bagi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt.
Betapa banyak dalam Al-qur’an yang mulia, ayat yang menjelaskan tentang makna sabar, terutama di dalam Ali Imram: (186,200), Yusuf: (90), Ar-Ra’du: (22-24), Al-Insan: (24), Al-Ankabut: (58-59), Hud: (11), Al-Baqarah: 155-157), Luqman: (17), Al-Baqarah: (45,153), An-Nisa: (25), Thaha: (32,130), Al-Mukmin: (55,77), Qaaf: (39), dan Al-Ma’arif: (5).(N.A. Baiquni, I.A. Syawaqi, R.A. Aziz, Indeks Alqur’an cara mencari ayat Alqur’an, hal:276). Dan masih banyak lagi ayat yang menjelaskan tentang sabar di dalam Alqur’an.
Sungguh menheran kita jika masih ada yang tidak sabar di dalam menjalani liku-liku kehidupan dunia yang saat ini era globalissasi yang merajalela di mana saja. Bukan hanya di Indonesia tetapi seluruh mancanegara tak luput dari globalisasi, yang mempunyai dampak positif dan juga dampak negative yang dapat menjerumuskan siapa saja yang ingin melawannya. Bahakan Rasulullah saja mengingatkan kepada kita bahwa sabar itu adalah perisai manusia ketika di timpa suatu musibah, baik kelaparan, kekurangan, harta, jiwa, buah-buahan, dan lain-lainya.
Memang tak mudah seperti membalikkan telapak tangan, namun jika semua itu mampu kita lakukan insyaalah Allah bersama dengan kita yang mempunyai jiwa-jiwa perkasa yang telah di berikan Allah kepada hambanya yang tetap sabar dalam mengarungi samudra kehidupan yang penuh ombak dan gelombang yang sangat berbahaya.
Oleh karena itu, kita sebagai insan biasa sudah terbiasa menghadapi seperti itu maka kita akan menjadi orang-orang yang berbahagia atas apa yang kita lakukan. Mengapa kita bahagia? Bukankah Allah telah menerangkan di dalam kitabnya bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar. Jadi nikmati dan hayati hidup serta mari kita bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Dan janganlah kita menjadi orang-orang yang tidak tahu diri atas apa yang Allah berikan kepada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar