Teng....Teng.....Teng......!!!!
bunyi lonceng
“Anna,
mana jemputanmu” Rika bertanya ke Anna dari belakang
“Belum
datang, emangnya kenapa” Anna menimpali (menunggu jemputan).
“Sini,
Aku antar kamu ke rumahmu, karena Anti sedang sakit jadinya sendiri pulang dan
daripada Aku pulang sendiri, Aku bonceng kamu saja, gimana” Jawab Rika lagi.
“Gimana
yach, Aku telpon lagi Ayahku, mudah-mudahan ia bisa angkat terlponku,” Sahut
Anna
Tuuut....
Tuuut.... Tuuuut....!!! bunyi dering Hp
“Gimana,
Ayahmu angkat atau tidak” Rika bertanya
“Ia
tidak angkat telponku, padahal dari tadi Aku hubungi, tapi tidak pernah
diangkat” Seru Anna lagi.
“Begini
saja, Aku antar kamu saja sampai di rumahmu, nanti Aku singgah di rumahku untuk
beritahu Ibuku untuk mengantarmu ke rumahmu,” Jawab Rika (mengajak Anna untuk
di antar pulang)
“Ok deh,
Aku nurut saja,” Ujar Anna
“Gitu
dong,” Seru Rika
Mereka berdua berboncengan pulang dan
di atas motor Anna berusaha menelpon Pak Agus agar tidak menjemput dan
memberitahukan bahwa ia pulang dengan temannya. Lima belas kemudian mereka
berdua sampai di rumah Rika. Mereka berdua naik tangga dan mengucapkan salam
“Assalamu
Alaikum, Bu” ujar Rika mengucapkan salam
“Walaikum
salam, oh ada tamu yach silahkan masuk,” Jawab Ibu dari dalam rumah
Anna
senyum saja sambil masuk ke dalam rumah Rika. Mereka berdua masuk ke rumah Ibu
Rika dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu.
“Kita
istirahat saja dulu, cuaca masih panas” ujar Rika kepada Anna.
“Iya,
kita istirahat saja dulu” jawab Anna (sambil menghubungi Ayahnya yang sejak
dari tadi terus menghubunginya)
“Kamu
mau minum,” Ujar Rika lagi ke Anna
“Air
putih saja” Seru Anna lagi
“Ok”
Jawab Rika
Tak lama
kemudian jam telah menunjukkan pukul 02. 13 Anna telah agak lama di rimah Rika
dan ia meminta untuk segera pulang ke rumahnya karena biasanya ia tidak lambat
pulang. Sudah lima bela menit dari tadi istirahat, bahkan ia di suruh untuk
tetapi Anna menolak karena ingin segera pulang. Sebelum mereka berdua berangkat,
Rika pamit ke Ibunya untuk mengantar Anna ke rumahnya yang jaraknya sekitar
satu kilometer lebih.
“Ibu,
Aku pergi dulu antar Anna ke rumahnya” Ucap Rika sambil mencimu tangan Ibu
Hanum.
“Aku
pamit dulu Tante,” Ujar Anna juga
“Hati-hati
yach, Rika jangan di balap-balap motornya” Sahut Ibu Hanum
“Iya Bu”
Seru Rika lagi
“Anna
ayo kita berangkat” Ujar Rika ke Anna
Mereka berdua pun berangkat menuju ke
rumah Anna, dan akhirnya Anna dapat tersambung dengan Ayahnya.
(Dari
kejauhan) kamu ada dimana Nak,” Pak Agus bertanya lewat telpon.
“Aku
sedang menuju ke rumah,” Sahut Anna
“Siapa
yang antar kamu” Pak Agus bertanya lagi
“Rika,
Pak teman satu kelas Anna” Sahut Anna lagi
“Oh iya
Aku tunggu di rumah,” ujar Pak Agus
“Iya
Pak, sebentar lagi sampai” seru Anna lagi
Sekitar
sepuluh menit kemudian mereka berdua telah sampai di rumah Anna.
“Rika,
terimah kasih banyak, telah merepotkanmu” ujar Anna setelah turun dari motor
“Iya
sama-sama” jawab Rika (sambil memutar motornya)
“Naik
dulu di rumah” ujar Anna lagi
“Aku
keburu ke rumahku, ada PR matematika dari Pak Adnan” ucap Rika
“Kalau
begitu, hati-hati di jalan yach,” seru Anna
Rika berlalu bagai petir yang
menyambar pohon, motor yang dipakai Rika motor matic berwarna putih biru. Ia
mengendarai motor dengan sangat kencan jika tidak ada yang diboncengnya. Wajar
saja Ibunya menasehatinya untuk berhati-hati dalam mengendarai motor sebab ia
pernah jatuh dari motor akibat ulahnya sendiri dn waktu itu sempat di larikan
ke rumah sakit karena banyak darah dari sekujur tubuhnya selama dua bulan.
Ketika masih SMP dulu.
Anna langsung saja masuk ke rumah
setelah mengucapkan salam dan dijawab oleh Ayahnya yang sejak dari tadi
menunggunya. Pak Agus tidak menjemputnya karena sementara memperbaiki motornya
dan Hp-nya tadi ia charger dan nada suaranya didiamkan. Kemudian Anna langsung
masuk kamar dan hanya menyinpan tas lalu bergegas ke dapur untuk mencari
makanan sebab provinsi jawa tengahnya sedang berbahasa inggris. Dengan lahapnya
makan ia pun kenyang dan obat penunda laparnya telah terobati oleh makanan yang
dimasak oleh Risa.
Anna masuk ke kamarnya untuk istirahat
sejenak dan tidur siang sebelum shalat Ashar. Anna melihat kakaknya tidur pulas
di atas kasur, Anna ingin ganggu tidur kakaknya tetapi tidak jadi lantaran ia
melihat kakaknya enak sekali tidur dan ia takut dimarahi oleh kakaknya.
Sambil istirahat ia membaca buku
pelajarannya kembali dan mengerjakan tugas PR(pekerjaan rumah) matematika dari
Pak Adnan. Sebab berusaha sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita kelak dan
Anna ingin melukis pelangi di langit biru nantinya. Setelah membaca dan mengerjakan
tugas PR-nya iapun istirahat untuk tidur siang agar tubuhnya kembali segar
bugar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar