Kata Mutiara

Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu

Senin, 23 November 2015

MELUKIS PELANGI


Teng....Teng.....Teng......!!!! bunyi lonceng
“Anna, mana jemputanmu” Rika bertanya ke Anna dari belakang
“Belum datang, emangnya kenapa” Anna menimpali (menunggu jemputan).
“Sini, Aku antar kamu ke rumahmu, karena Anti sedang sakit jadinya sendiri pulang dan daripada Aku pulang sendiri, Aku bonceng kamu saja, gimana” Jawab Rika lagi.
“Gimana yach, Aku telpon lagi Ayahku, mudah-mudahan ia bisa angkat terlponku,” Sahut Anna
Tuuut.... Tuuut.... Tuuuut....!!! bunyi dering Hp
“Gimana, Ayahmu angkat atau tidak” Rika bertanya
“Ia tidak angkat telponku, padahal dari tadi Aku hubungi, tapi tidak pernah diangkat” Seru Anna lagi.
“Begini saja, Aku antar kamu saja sampai di rumahmu, nanti Aku singgah di rumahku untuk beritahu Ibuku untuk mengantarmu ke rumahmu,” Jawab Rika (mengajak Anna untuk di antar pulang)
“Ok deh, Aku nurut saja,” Ujar Anna
“Gitu dong,” Seru Rika
   Mereka berdua berboncengan pulang dan di atas motor Anna berusaha menelpon Pak Agus agar tidak menjemput dan memberitahukan bahwa ia pulang dengan temannya. Lima belas kemudian mereka berdua sampai di rumah Rika. Mereka berdua naik tangga dan mengucapkan salam
“Assalamu Alaikum, Bu” ujar Rika mengucapkan salam
“Walaikum salam, oh ada tamu yach silahkan masuk,” Jawab Ibu dari dalam rumah
Anna senyum saja sambil masuk ke dalam rumah Rika. Mereka berdua masuk ke rumah Ibu Rika dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu.
“Kita istirahat saja dulu, cuaca masih panas” ujar Rika kepada Anna.
“Iya, kita istirahat saja dulu” jawab Anna (sambil menghubungi Ayahnya yang sejak dari tadi terus menghubunginya)
“Kamu mau minum,” Ujar Rika lagi ke Anna
“Air putih saja” Seru Anna lagi
“Ok” Jawab Rika
Tak lama kemudian jam telah menunjukkan pukul 02. 13 Anna telah agak lama di rimah Rika dan ia meminta untuk segera pulang ke rumahnya karena biasanya ia tidak lambat pulang. Sudah lima bela menit dari tadi istirahat, bahkan ia di suruh untuk tetapi Anna menolak karena ingin segera pulang. Sebelum mereka berdua berangkat, Rika pamit ke Ibunya untuk mengantar Anna ke rumahnya yang jaraknya sekitar satu kilometer lebih.
“Ibu, Aku pergi dulu antar Anna ke rumahnya” Ucap Rika sambil mencimu tangan Ibu Hanum.
“Aku pamit dulu Tante,” Ujar Anna juga
“Hati-hati yach, Rika jangan di balap-balap motornya” Sahut Ibu Hanum
“Iya Bu” Seru Rika lagi
“Anna ayo kita berangkat” Ujar Rika ke Anna
  Mereka berdua pun berangkat menuju ke rumah Anna, dan akhirnya Anna dapat tersambung dengan Ayahnya.
(Dari kejauhan) kamu ada dimana Nak,” Pak Agus bertanya lewat telpon.
“Aku sedang menuju ke rumah,” Sahut Anna
“Siapa yang antar kamu” Pak Agus bertanya lagi
“Rika, Pak teman satu kelas Anna” Sahut Anna lagi
“Oh iya Aku tunggu di rumah,” ujar Pak Agus
“Iya Pak, sebentar lagi sampai” seru Anna lagi
Sekitar sepuluh menit kemudian mereka berdua telah sampai di rumah Anna.
“Rika, terimah kasih banyak, telah merepotkanmu” ujar Anna setelah turun dari motor
“Iya sama-sama” jawab Rika (sambil memutar motornya)
“Naik dulu di rumah” ujar Anna lagi
“Aku keburu ke rumahku, ada PR matematika dari Pak Adnan” ucap Rika
“Kalau begitu, hati-hati di jalan yach,” seru Anna
   Rika berlalu bagai petir yang menyambar pohon, motor yang dipakai Rika motor matic berwarna putih biru. Ia mengendarai motor dengan sangat kencan jika tidak ada yang diboncengnya. Wajar saja Ibunya menasehatinya untuk berhati-hati dalam mengendarai motor sebab ia pernah jatuh dari motor akibat ulahnya sendiri dn waktu itu sempat di larikan ke rumah sakit karena banyak darah dari sekujur tubuhnya selama dua bulan. Ketika masih SMP dulu.
   Anna langsung saja masuk ke rumah setelah mengucapkan salam dan dijawab oleh Ayahnya yang sejak dari tadi menunggunya. Pak Agus tidak menjemputnya karena sementara memperbaiki motornya dan Hp-nya tadi ia charger dan nada suaranya didiamkan. Kemudian Anna langsung masuk kamar dan hanya menyinpan tas lalu bergegas ke dapur untuk mencari makanan sebab provinsi jawa tengahnya sedang berbahasa inggris. Dengan lahapnya makan ia pun kenyang dan obat penunda laparnya telah terobati oleh makanan yang dimasak oleh Risa.
  Anna masuk ke kamarnya untuk istirahat sejenak dan tidur siang sebelum shalat Ashar. Anna melihat kakaknya tidur pulas di atas kasur, Anna ingin ganggu tidur kakaknya tetapi tidak jadi lantaran ia melihat kakaknya enak sekali tidur dan ia takut dimarahi oleh kakaknya.
  Sambil istirahat ia membaca buku pelajarannya kembali dan mengerjakan tugas PR(pekerjaan rumah) matematika dari Pak Adnan. Sebab berusaha sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita kelak dan Anna ingin melukis pelangi di langit biru nantinya. Setelah membaca dan mengerjakan tugas PR-nya iapun istirahat untuk tidur siang agar tubuhnya kembali segar bugar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar